Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Gunungkidul di Harapkan Menjadi Salah Satu Wilayah Penyangga Pangan di DIY

Senin, Mei 27, 2024, 12:10 WIB Last Updated 2024-05-27T05:10:10Z


Gunungkidul (DIY), Kompasone.com — BPP Kapanewon Saptosari adakan koordinasi dan sosialisasi kegiatan tahun 2024 dengan Gapoktan, KWT, dan petani milenial se-Kapanewon Saptosari Senin (27/5/2024). 


Dalam sambutanya koordinator BPP Saptosari yang diwakili Imron Broto Rahardjo menyampaikan ucapan selamat datang kepada semua yang hadir dalam rakor dan sosialisasi ini. lebih lanjut Imron berharap agar semua peserta baik Gapoktan, KWT maupun petani milenial untuk mengambil hikmah maupun ilmu yang akan disampaikan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul. 


"Kami berharap agar Gapoktan, KWT maupun petani milenial yang hadir pada hari ini untuk memperhatikan apa yang di sampaikan dari Dinas Pertanian dan Pangan," kata Imron. 



Sementara itu Kepala Bidang Tanaman Pangan Kabupaten Gunungkidul, Joko Priyono dalam sambutanya menyampaikan, agar petani di Saptosari khususnya, umumnya di Gunungkidul agar lebih peka dalam menghadapi iklim yang tidak menentu. Karena iklim pada saat ini tidak bisa di pridiksi, yang seharusnya masih musim penghujan, tetapi sudah tidak ada hujan. 


"Kalau dulu ada pathokan bagi petani, yaitu pranata mangsa (dalam hitungan jawa), sekarang pranata mangsa sudah sulit di pake sebagai patokan bagi petani, karena iklim yang tidak menentu," ungkap Joko. 


Lebih lanjut Joko Priyono menambahkan, Gunungkidul ini di harapkan menjadi salah satu penyangga pangan di DIY, itu dawuh dari Ngersa Dalem, Gubernur DIY, maka dengan ini perlu kita persiapkan regenerasi karena kebanyakan anak muda saat ini kurang tertarik menggeluti di sektor pertanian, sementara jika tidak kita persiapkan petani milenial suatu saat nanti petani yang sudah tua tidak kuat bekerja ini akan sulit untuk mewujudkan itu. 


"Di Gunungkidul ini penduduknya hampir 800. 000, tetapi petaninya hanya sekitar 200.000,"papar Joko Priyono. 


Sementara lahan pertanian semakin berkurang. Joko menyampaikan, jangan malu menjadi petani, tapi banggalah menjadi petani sebagai pahlawan pangan. yang lebih menghawatirkan lagi petaninya berkurang, bahan pangan berkurang, tetapi yang mau makan semakin bertambah. 


"Maka dengan kondisi ini perlu kita persiapkan petani milenial agar tertarik terjun di sektor pertanian, jika di geluti sektor pertanian ini juga menjanjikan," tandas Joko. 


Soni, (21) tahun, petani milenial dari Padukuhan Bulurejo Kalurahan Kepek Kapanewon Saptosari menyambut baik atas sosialisasi yang disampaikan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul. 


"Apa yang disampaikan dari Dinas semakin memotivasi semangat saya," kata dia. 


Salah satu petani menyampaikan, saat ini yang menjadi kendala bagi petani semakin banyaknya kera ekor panjang (kethek), yang mengganggu tanaman petani, sehingga hasil dari pertanianya turun drastis, maka kami berharap ada solusi terkait ini, agar kita bisa mewujudkan harapan yang disampaikan di depan. 


Setelah selesai sosialisasi kemudian dilanjutkan dengan pendalaman tentang POPT yang disampaikan  oleh Sugondo koordinator OPT Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul dan Yusuf.


( Mbah Pri )

Iklan

iklan