Yogyakarta, kompasone.com — Masyarakat Ekonomi Syariah Daerah Istimewa Yogyakarta (MES DIY) menyelenggarakan Silaturahim Pengurus Wilayah dan Penutupan Arisan Wakaf MES DIY Periode 2023–2025 di Hotel Grand Keisha Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh 165 peserta, yang terdiri atas jajaran Dewan Pembina, Dewan Pakar, Pengurus Wilayah MES DIY, peserta Arisan Wakaf periode 2023–2025, serta peserta baru Arisan Wakaf periode 2025–2027. Sabtu,13 Desember 2025.
Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh penting MES DIY, antara lain Ketua Dewan Pakar MES DIY Drs. Syafaruddin Alwi, M.S., Ketua Dewan Pembina MES DIY Drs. Herry Zudianto, M.M., Ketua Umum MES DIY Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M.Ec., Wakil Ketua MES DIY Priyonggo Suseno, S.E., M.Sc., Ph.D., Sekretaris Umum MES DIY Dandan Hermawan, Bendahara Umum MES DIY Dana Suswati, serta Ketua Lembaga Wakaf MES DIY Edi Sunarto, S.E., M.M.
Dalam sambutannya, Ketua Umum MES DIY Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M.Ec. menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2024–2025, MES DIY telah melaksanakan berbagai program strategis yang berfokus pada edukasi, literasi, dan penguatan praktik ekonomi syariah di Daerah Istimewa Yogyakarta. "Program-program tersebut meliputi sosialisasi ekonomi syariah, forum diskusi kelompok (FGD), penguatan kelembagaan, kolaborasi lintas sektor, hingga inovasi dalam pengelolaan wakaf uang melalui skema arisan wakaf temporer," kata Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) ini.
Menurut Prof. Edy, wakaf uang memiliki potensi besar sebagai instrumen ekonomi sosial Islam yang mampu menjembatani kepentingan ibadah dan pembangunan ekonomi syariah. "Arisan Wakaf MES DIY dengan akad Wakaf Uang Temproer adalah salah satu bentuk ikhtiar kolektif untuk menjadikan wakaf lebih inklusif dan mudah diakses oleh masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, dalam laporannya, Edi Sunarto memaparkan capaian penghimpunan dana wakaf uang yang berhasil dicatat selama dua periode pelaksanaan arisan wakaf. "Untuk Periode 2023–2025, Arisan Wakaf MES DIY diikuti oleh 173 peserta dengan total 198 paket wakaf, dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp972.750.000," tambahnya.
Lebih lanjut, Edi Sunarto menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat terhadap program ini terus meningkat, yaiti pada periode 2025–2027, yang telah diikuti oleh 206 peserta dengan total 239 paket wakaf, serta memiliki estimasi potensi dana wakaf yang akan terhimpun mencapai Rp1.434.000.000. “Ini menunjukkan bahwa kepercayaan publik terhadap pengelolaan wakaf uang oleh MES DIY semakin kuat. Tantangan ke depan adalah memastikan dana wakaf ini dikelola secara produktif dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan umat,” tegasnya.
Dana wakaf uang yang terhimpun melalui Arisan Wakaf MES DIY disalurkan melalui sejumlah LKS PWU, yaitu BPRS Mitra Amal Mulia (MAM), BPRS HIK MCI, BPRS BDS, BPRS BDW, serta BMT Beringharjo untuk skema Arisan Wakaf Temporer. Selain itu, MES DIY juga menyalurkan wakaf abadi melalui BPD DIY Syariah dengan skema Gandeng Gendong yang terintegrasi dalam SuperApps. Skema ini diharapkan mampu memperluas jangkauan wakaf sekaligus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaannya.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, dilakukan pula penyerahan simbolis Sertifikat Wakaf Uang kepada para wakif. Penyerahan ini dilakukan oleh MES DIY dengan didampingi oleh masing-masing LKS PWU, dan diterima langsung oleh para wakif sebagai bentuk penghargaan sekaligus penguatan kepercayaan terhadap pengelolaan wakaf uang yang profesional dan sesuai prinsip syariah.
Tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, kegiatan ini juga menegaskan peran sosial MES DIY melalui penggalangan dana kemanusiaan bagi korban bencana alam di Sumatera Barat, Aceh, dan Sumatera Utara. Inisiatif ini mencerminkan semangat kepedulian dan solidaritas umat, sekaligus menegaskan bahwa ekonomi syariah tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial. Dana yang terkumpul sejumlah Rp9.267.000.
Acara juga dimeriahkan penampilan nasyid Kang Deni, kemudian dilanjutkan dengan sesi doorprize serta tausiyah oleh Prof. Dr. H. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D., dengan tema “Mempererat Ukhuwah, Menyejahterakan Umat melalui Wakaf”. Ia menekankan bahwa wakaf merupakan instrumen strategis dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah sekaligus mendorong kemandirian ekonomi umat.
"Kegiatan ini terselenggara atas dukungan berbagai mitra strategis, yang mencerminkan kuatnya kolaborasi antara MES DIY, lembaga keuangan syariah, dunia usaha, dan institusi pendidikan," kata Dandan.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan pengundian doorprize dan makan siang bersama.
Bhenu
