Pandeglang, kompasone.com – Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) menggelar launching perdana Program Sinergi Percepatan Pengentasan Kemiskinan (SiTaskin) di Pendopo Pandeglang, Kamis (11/12/2025).
Kepala BP Taskin Budiman Sujatmiko mengatakan, peluncuran SiTaskin merupakan langkah strategis untuk memperkuat koordinasi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam menurunkan angka kemiskinan secara nasional.
Menurutnya, program ini dirancang untuk meningkatkan efektivitas kerja lintas sektor dan memperluas akses masyarakat miskin terhadap bantuan pangan, benih, layanan kesehatan, serta dukungan sosial ekonomi lainnya.
“Melalui Program Si Taskin, kita ingin mendorong kemandirian masyarakat melalui usaha produktif dan usaha mikro,” ujar Budiman.
Budiman menegaskan bahwa dengan diresmikannya SiTaskin, puluhan program lintas kementerian dan lembaga akan segera dijalankan secara terpadu. Beberapa di antaranya meliputi:
Reaktivasi PBI Non-Aktif, KIP Kuliah,PIP Madrasah, Inkubasi Wakaf Produktif, Prisma Umat, Bantuan BAZNAS untuk anak yatim dan lansia tunggal, Program Pekarangan Pangan Bergizi, Bantuan unggas ayam petelur, Bantuan benih tanaman pangan, Bantuan benih ikan bagi masyarakat miskin, Pendampingan Perencanaan Pengentasan Kemiskinan, Program Pemberdayaan Orang Tua Siswa Sekolah Rakyat (PPSE)
“Dengan pesan ‘dari sinergi lahir solusi’, BP Taskin memastikan program pangan murah, bantuan usaha mikro, layanan kesehatan, gizi, serta intervensi ekonomi dapat langsung menyentuh masyarakat,” jelas Budiman.
Ia juga menambahkan bahwa SiTaskin merupakan bagian dari komitmen nasional untuk menurunkan angka kemiskinan dari 8,47% pada tahun 2025 menjadi 4,5% pada 2029, sesuai agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Pandeglang Jadi Daerah Pertama di Indonesia
Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani menyampaikan rasa bangga karena Pandeglang menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang meluncurkan program SiTaskin.
“Terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo dan BP Taskin yang telah menjembatani berbagai program pengentasan kemiskinan untuk turun langsung ke Pandeglang,” ucapnya.
Dewi menjelaskan bahwa masih terdapat sekitar 130 ribu jiwa masyarakat Pandeglang yang masuk kategori miskin pada desil 1 hingga desil 4. Karena itu, diperlukan kerja bersama dan program “keroyokan” lintas kementerian agar percepatan penurunan kemiskinan dapat tercapai.
Salah satu program yang segera berjalan adalah Sekolah Rakyat, yang dinilai mampu meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan alternatif.
“Semua program Bapak Presiden akan kami kawal dan pastikan sampai kepada masyarakat,” pungkas Dewi.
(Ali Hamzah)
