Gunungkidul DIY, Kompasone.com — Dugaan korupsi dana Desa diduga semua Perangkat Kalurahan Ngunut, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta terima aliran, hal tersebut disampaikan oleh Dadang Iskandar yang merupakan tokoh masyarakat dan juga ketua GCW di panggung orasi. Ia menyampaikan bahwa dugaan praktik korupsi dana desa di Kalurahan Ngunut, Kapanewon Playen tidak hanya terjadi di tahun 2025 saja, namun dugaan praktik korupsi tersebut sudah di lakukan tahun - tahun sebelumnya.
Hari ini adalah puncak dari kekesalan warga Kalurahan Ngunut, kami berikan apresiasi terhadap Karang Taruna Kalurahan Ngunut yang hari ini melakukan aksi demo damai. Karena hanya dengan cara ini yang bisa mengingatkan Perangkat Kalurahan Ngunut, hanya dengan cara ini mungkin mereka mendengarkan, karena jauh - jauh hari diingatkan tidak pernah mendengarkan,
"Terkait bukti dugaan praktik korupsi kami sudah pegang data," kata Dadang saat orasi (8/12/2025).
Dugaan ini, sambung Dadang, sudah di laporkan resmi di Polres Gunungkidul, maka kewajiban kita mengawal proses tersebut sampai akhir.
"Tidak hanya dana desa yang dikorupsi, termasuk uang PTSL, itu juga tidak semestinya penggunaanya, kalau ada perangkat yang mengaku suci, bersih, tidak terlibat, itu hanya cuci tangan. semua data yang kita miliki semua Perangkat diduga terlibat, menerima aliran tersebut," sebut Dadang mengakhiri orasinya.
Ditempat yang sama, Tono dari tokoh Karang Taruna Kalurahan Ngunut menyampaikan bahwa Karang Taruna sudah menambahkan melengkapi bukti dugaan korupsi Perangkat Kalurahan Ngunut di Polres Gunungkidul.
"Semalem kami sudah melengkapi bukti dugaan korupsi tersebut, semoga terkait ini di proses dengan profesional," harapnya.
Sementara itu Lurah Kalurahan Ngunut Iswantohadi ketika diwawancarai media terkait kebocoran di Kalurahan Ngunut, Iswantohadi mengakui adanya kebocoran tersebut. Salah satunya kebocoran tersebut berada di bawahanya yang menempati posisi Danarta, Lurah Kalurahan Ngunut menyebutkan, di Danarta sekitar Rp, 400.000.000, (empat ratus juta) ketika di tanya media apakah kebocoran tersebut sudah pernah di tanyakan ke Danarta, dan untuk apa kegunaanya, Lurah Ngunut menyebutkan,
"Sudah saya tanyakan berkali-kali terkait kebocoran itu, kalau terkait kegunaanya saya tidak bisa mengatakan. Karena kehidupannya ya.... seperti itu," tutur Iswantohadi.
Lebih lanjut Lurah Kalurahan Ngunut beberkan, terkait pemalsuan tanda tanganya sehingga tanpa diapun uang bisa cair, namun Lurah Ngunut belum akan melakukan langkah hukum untuk menuntut atas pemalsuan tanda tanganya, ia menyebutkan menunggu dulu.
" Jadi tanpa tanda tangan sayapun ia bisa mencairkan dana kegiatan, tahun ini setelah saya cek direkening ternyata saldonya tinggal 76 ribu,"ujar Lurah Ngunut.
Rintihan tangis jeritan hati puisi yang dilantun mengundang gerimis membakar langkah Ratusan Pemuda - Pemudi dan tokoh masyarakat Kalurahan Ngunut untuk menuntut keadilan, mereka melakukan aksi damai didepan Balai Kalurahan Ngunut.
Mereka memprotes dugaan korupsi yang dilakukan pemerintah Kalurahan Ngunut. Aksi tersebut berjalan damai tidak ada aksi anarki, sebab sesuai komando bahwa yang melakukan aksi tidak tertib akan dihukum untuk push-up sebanyak 5 kali.
Diakhir aksi kemudian pemuda-pemudi tersebut membersihkan sampah sisa aksi. semoga perjuangan mereka membuahkan hasil sehingga yang melawan hukum dan menyalahgunakan wewenang diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
( Mbah Pri )

