BOGOR, kompasone.com - Kota Bogor kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peluncuran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) 1 Terintegrasi pada 12 Oktober 2025. Bertempat di Tanah Sareal, inisiatif ini diinisiasi oleh Yayasan Jabal Quran Indonesia (PPUMI) dengan mengusung tema "Menuju Generasi Emas - Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghofuur," yang mencerminkan visi untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.
Acara soft launching ini menjadi momentum penting dengan kehadiran berbagai tokoh kunci, termasuk Lurah Mekarwangi, Ibu Hj. Dr. Munifah Sanwani selaku pemilik PPUMI, Ibu Kartini sebagai Kepala SPPG, serta perwakilan dari Puskesmas, Danramil Tanah Sareal, Kapolsek Tanah Sareal, Bank BJB Jawa Barat, Bank Mandiri, staf Kecamatan Tanah Sareal, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, Kepala Sekolah, Tokoh Masyarakat, Ketua RT, Ketua RW, Badan Gizi Nasional, Kementerian UMKM, Kementerian Agama, Dinas Kesehatan, Kepala Kemenag, dan Bidang Tata Kelola Ibu Yesi.
Dalam kolaborasi yang erat, Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI) dan Yayasan Jabar Qur’an Indonesia menghadirkan SPPG 1 Terintegrasi sebagai langkah strategis dalam mewujudkan program gizi terpadu. Inisiatif ini melibatkan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat, lembaga pendidikan, dan pelaku UMKM, dengan fokus utama pada peningkatan gizi anak-anak serta pemberdayaan ekonomi kaum perempuan.
Ibu Hj. Dr. Munifah Sanwani, dalam sambutannya, menegaskan bahwa SPPG Terintegrasi bukan sekadar proyek sosial biasa, melainkan sebuah gerakan kolaboratif yang bertujuan untuk memastikan setiap anak mendapatkan asupan gizi yang layak, sekaligus membuka lebar peluang ekonomi bagi perempuan pelaku UMKM.
“Kami tidak hanya menawarkan teori, tetapi solusi nyata. Dapur terintegrasi ini adalah wujud komitmen kami untuk menciptakan generasi yang sehat dan ekonomi keluarga yang kuat. Kami ingin melihat anak-anak tumbuh cerdas dan sehat, serta ibu-ibu memiliki penghasilan yang сukup,” ujarnya dengan penuh semangat.
Program ini dijalankan oleh tim profesional yang dipimpin oleh Ibu Kartini, yang bertanggung jawab mengoordinasikan penyediaan makanan sehat dan bergizi bagi ribuan anak penerima manfaat di wilayah Mekarwangi dan sekitarnya. Sinergi yang solid antara SPPG, Dinas Kesehatan, dan pihak sekolah menjadi kunci utama dalam meminimalisasi risiko kesehatan serta memastikan pola makan yang tepat bagi tumbuh kembang anak-anak.
Saat ini, program ini telah mencakup sekitar 2.900 anak usia sekolah dasar dan melibatkan lebih dari 400 tenaga kerja, di mana 70% di antaranya adalah perempuan. Model SPPG Terintegrasi ini diharapkan menjadi pilot project nasional yang akan diresmikan secara besar-besaran pada 23 November mendatang, dengan undangan khusus kepada Menteri UMKM dan Menteri Keuangan RI.
“Kami bercita-cita agar program ini menjadi inspirasi bagi seluruh Indonesia. Anak-anak sehat, ibu-ibu berdaya, ekonomi tumbuh—itulah baldatun thayyibatun warabbun ghofur yang kita impikan. Kami berharap, melalui program ini, Bogor dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” pungkas Ibu Munifah.
Dengan peluncuran SPPG Terintegrasi ini, diharapkan akan tercipta terobosan signifikan dalam memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan kualitas gizi masyarakat, serta memberdayakan ekonomi, khususnya bagi perempuan pelaku UMKM di Jawa Barat dan seluruh Indonesia. Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kolaborasi dan komitmen yang kuat, kita dapat mewujudkan generasi emas yang sehat, cerdas, dan sejahtera.
( Tim / Sefer HP )

