Teluk Wondama, Kompasone.com – Suasana haru dan penuh syukur menyelimuti Kampung Oyaa, Distrik Naikere, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, Kamis (10/7/2025). Palang jalan yang selama ini menghalangi akses menuju kampung tersebut akhirnya dibuka, menandai dimulainya kembali pembangunan infrastruktur vital bagi masyarakat setempat.
Pembukaan palang jalan ini dilakukan oleh Bapak Termesan Murai, perwakilan Masyarakat Adat Distrik Naikere, disaksikan langsung oleh Bupati Teluk Wondama, Elysa Auri, SE, MM, bersama Dandim 1811, Kapolres, Ketua DAP, Kepala Kesbangpol, dan Direktur Utama PT. Kurnia Tama Sejahtera. Acara sakral ini diawali dengan doa bersama, memohon kelancaran pembangunan dan kesejahteraan bagi seluruh warga.
Pembukaan palang jalan ini merupakan hasil dari kesepakatan damai antara PT. Kurnia Tama Sejahtera dan Masyarakat Adat Distrik Naikere. Setelah melalui proses dialog dan musyawarah yang intensif pada Rabu (9/7/2025), kedua belah pihak berhasil mencapai titik temu yang memuaskan. Bupati Elysa Auri, dalam sambutannya, menekankan komitmen pemerintah daerah untuk selalu berpihak pada kepentingan masyarakat.
Bupati menyatakan bahwa kehadirannya bersama rombongan merupakan wujud kepedulian dan dukungan terhadap kesejahteraan masyarakat Naikere.
Kesepakatan tersebut menghasilkan beberapa poin penting, antara lain: pelibatan masyarakat Suku Toro dan Suku Mairasi dalam survei lokasi jalan, pembangunan jalan yang hanya sampai Kampung Oyaa sesuai jangka waktu yang ditentukan, pemberian peluang kerja bagi masyarakat lokal, ketetapan harga dan pembayaran yang adil untuk material lokal, perombakan sistem bagi hasil bagi masyarakat, serta pernyataan tertulis dari PT. Kurnia Tama Sejahtera terkait komitmen mereka terhadap poin-poin kesepakatan tersebut. Sebagai puncaknya, disepakati pula fasilitasi dari pemerintah dan perusahaan untuk musyawarah adat tiga suku: Miere, Mairasi, dan Toro.
Dengan dibukanya palang jalan ini, diharapkan pembangunan infrastruktur di Kampung Oyaa dapat berjalan lancar, meningkatkan aksesibilitas, dan pada akhirnya meningkatkan taraf hidup masyarakat. Semoga kerjasama yang harmonis antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat adat ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menyelesaikan konflik dan membangun sinergi yang positif.
(tonci)