Ilaga, kompasone.com - Operasi militer yang dilakukan oleh aparat gabungan TNI-POLRI di Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, pada tanggal(06/07), pukul 18.00 WIT, diduga kuat telah mengakibatkan kebakaran rumah warga sipil. Aksi ini merupakan kelanjutan dari operasi militer yang telah berlangsung sejak tanggal (1-3/07), yang menyebabkan warga sipil distrik Omukia mengungsi ke Kota Ilaga (Kagago).
Operasi militer ini telah mengakibatkan dampak yang signifikan bagi warga sipil, termasuk:
Pertama: 2.500 orang mengungsi dan ditampung dalam 7 tenda
Kedua : 21 rumah warga dibakar
Ketiga: 2 orang warga sipil luka tembak
Keempat: 1 orang warga sipil meninggal dunia akibat kontak tembak
Kelima: sebagian masyarakat di tanah pengungsi mengalami kesakitan
Tokoh masyarakat sipil dari Omukia menyatakan bahwa pemerintah belum melakukan upaya yang cukup untuk menangani situasi ini, termasuk penarikan militer dan pemulangan pengungsi. Bantuan sembako yang diberikan oleh pemerintah dinilai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.
Operasi militer ini juga telah berdampak pada pendidikan dan kesehatan warga sipil. Anak-anak dari 3 distrik tidak dapat mengakses pendidikan karena sekolah-sekolah tutup dan guru-guru tidak ada. Selain itu, akses kesehatan juga masih menjadi persoalan dalam pengungsi, dengan kondisi sanitasi dan kebersihan yang tidak memadai.
Pemerintah kabupaten dan provinsi diharapkan untuk memperhatikan pengungsi dari aspek kesehatan dan pendidikan, serta melakukan upaya yang lebih efektif untuk menangani situasi ini. Pengungsi juga mendesak pemerintah untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga sipil serta memfasilitasi proses pengembalian pengungsi ke rumah mereka dengan aman.
(*)