Gunungkidul DIY, Kompasone.com — Sebulan silam pelaksanaan ujian pengisian calon Pamong Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong dilaksanakan, tepatnya pada (10/6/2025) silam, kala itu proses ujian pengisian calon Pamong Kalurahan Sidorejo, kapanewon Ponjong, kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta di selimuti polemik. Pasalnya tim penguji untuk ujian praktik Komputer merupakan operator bukan sebagai tim penguji, hal tersebut diakui oleh Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Ponjong.
Seiring berjalannya waktu yang hampir satu bulan, kini Pemerintah Kalurahan Sidorejo selenggarakan koreksi ulang untuk ujian praktik komputer, tepatnya diselenggarakan pada (7/7/2025).
Dari hasil koreksi ulang ada fakta yang berubah dari sisi skor, perubahan tersebut milik peserta Devina, dalam koreksi memperoleh skor 181 yang mengungguli nilai skor atas nama peserta Ismirima yang mendapat nilai skor 174 dalam memperebutkan formasi Dukuh Turi.
Namun, setelah koreksi ulang nilai terbalik kini Ismirima mengungguli Devina, karena Ismirima memperoleh skor 35,78. sedang Devina terjun ke skor 32,40.
Sebelumnya pihak ketiga menjelaskan dalam koreksi ulang pihaknya tidak pernah membuka file setelah koreksi ujian dan baru dibuka lagi pada koreksi ulang.
Terkait koreksi ulang yang diselenggarakan Pemerintah Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, koordinator GCW Dadang Iskandar menilai bahwa koreksi ulang tidak ada aturanya, yang ada ujian ulang,
"Seharusnya ujian ulang, bukan koreksi ulang, apa ada aturanya kalau koreksi ulang," kata dia.
Waktu terus berjalan, kini dugaan suap muncul di publik berdasarkan pemberitaan dari salah satu media online menyebutkan ada tiga orang bertemu di gubuk ndeso, tiga orang tersebut, Lurah Sidorejo, Kastu yang merupakan Pangripto Kalurahan Sidorejo dan Prayogo, ketiganya bertemu seseorang (oknum) yang mengaku wartawan kemudian memberikan uang untuk tidak muncul pemberitaan ke salah satu oknum yang mengaku wartawan tersebut, apapun dalihnya.
Dalam pemberitaan di media online tersebut menyebutkan bahwa Prayogo dimintai uang untuk mengkondisikan media agar tidak muncul pemberitaan oleh oknum tersebut.
"Saya kira sampeyan menerima mas,"kata Prayogo dalam pemberitaan di salah satu media edisi (8/7/2025).
Saya dimintai uang, kata Prayogo dalam pemberitaan. dia (oknum) berjanji akan kondusif tidak muncul lagi pemberitaan, tapi kenyataanya muncul lg berita, kata Prayogo.
Jika benar apa yang disampaikan Prayogo tersebut, publik mempertanyakan untuk apa uang tersebut?,, jika pelaksanaan Pengisian calon Pamong Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong sudah sesuai regulasi kena apa takut dengan berita?,, ada apa ini, jika sudah sesuai dengan mekanisme Perda maupun Perbub kena apa harus membungkam media?,,, publik mempertanyakan hal tersebut.
Sementara itu salah satu keluarga dari peserta ujian menyampaikan pada media, ia telah melayangkan surat kembali kepada Bupati Gunungkidul dan Inspektorat Daerah Kabupaten Gunungkidul.
"Saya langsung layangkan surat kembali ke-Bupati dan Irda, kemarin saya kirim surat ke Irda, hari ini ke-Bupati," ucap S (9/7/2025).
Lebih lanjut ia sampaikan isi surat itu, pertama mempertanyakan pihak SMK Muhammadiyah Ponjong. dulu bukan sebagai tim penguji, hanya dimintai kerjasama terkait peralatan, kemudian kepala sekolah SMK Muhammadiyah Ponjong mengatakan dua orang tersebut sebagai operator komputer, bukan tim penguji. kami pihak keluarga meminta ujian ulang bukan koreksi ulang,
"Sekarang pihak SMK Muhammadiyah Ponjong berubah menjadi tim penguji, itupun hanya dua orang, itu bagaimana,''keluhnya.
Setelah hampir sebulan pelaksanaan ujian, ucap S, sekarang diadakan koreksi ulang, skor berubah, kok bisa berubah?,,
" Intinya kami tolak koreksi ulang dan tuntut ujian ulang,"tutupnya.
( Mbah Pri )