SUMENEP, Kompasone.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) setempat, menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat sistem kesehatan di wilayahnya.
Pada tanggal 24 Juni 2025, bertempat di Hotel Myze, diselenggarakan forum strategi penting bertajuk "Validasi Data Temuan Kasus". Acara dua hari yang dimulai pukul 08.00 WIB ini merupakan langkah terukur untuk memperkuat sistem pencegahan dan pengendalian penyakit di Sumenep.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinkes P2KB Sumenep, Dr. H. Achmad Syamsuri, yang mewakili Kepala Dinkes P2KB drg. Ellya Fardasah, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pertemuan formal biasa. Dr. Syamsuri menyebut validasi data sebagai elemen vital dalam membangun fondasi kesehatan yang tepat dan efektif di Sumenep.
"Yang kita bahas di sini bukan sekadar penanganan penyakit, melainkan juga pencegahan dari kasus-kasus penyakit," jelasnya. Ia menambahkan, "data yang presisi akan menunjukkan titik-titik rawan kesehatan yang butuh penanganan, dan ini sebagai antisipasi kemungkinan krisis kesehatan yang akan datang sebelum terjadi."
Forum Validasi Data Temuan Kasus ini merupakan wadah kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di bidang kesehatan di Sumenep, dengan total lebih dari 172 undangan. Kehadiran perwakilan dari beragam instansi kesehatan ini menunjukkan keseriusan Pemkab Sumenep dalam mengumpulkan data yang komprehensif dan akurat.
Dr. Syamsuri merinci partisipan yang hadir “Setiap puskesmas, yang berjumlah 31 di seluruh Sumenep, mengirimkan tiga perwakilan, yaitu seorang dokter, pengawas koordinator, dan bidan koordinator (bikor).”
“Sebanyak 51 perwakilan dari tujuh belas klinik turut berpartisipasi, Empat rumah sakit utama di Sumenep, yakni RSUD dr. H. Mohammad Anwar, Rumah Sakit Sumekar, Rumah Sakit Islam, dan Esto Ebu, mengirimkan total 15 perwakilan. Dan terdapat 13 dokter praktik mandiri yang berlokasi di lingkungan kota juga turut diundang.”
Sebagai hasil krusial dari diskusi intensif ini, Dinkes P2KB Sumenep sangat berharap adanya Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang dihasilkan dari laporan validasi data. RTL ini diharapkan dapat menghasilkan data kasus penyakit yang terkini (up-to-date) di seluruh wilayah Kabupaten Sumenep.
"Harapan dari Dinkes P2KB Sumenep ini, dapatlah seluruh elemen masyarakat dapat mensosialisasikan dengan pendekatan kesehatan yang lebih fleksibel dan responsif terhadap data di lapangan untuk mencegah sebelum terjadi," pungkas Dr. Syamsuri. Pernyataan ini menggarisbawahi filosofi pencegahan yang menjadi landasan utama dari inisiatif ini.
Dengan data yang akurat dan responsif, upaya pencegahan dapat dilakukan secara lebih terarah dan efektif, meminimalkan risiko terjadinya krisis kesehatan di masa mendatang. Inisiatif ini mencerminkan komitmen Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam membangun sistem kesehatan yang proaktif dan berbasis data, memastikan kesejahteraan masyarakat melalui deteksi dini dan intervensi yang tepat.
(R. M Hendra)