Sumenep, Kompasone.com - Opini - Di sebuah pulau yang terhampar luas di ujung timur Nusantara, Sumenep, sebuah pesta demokrasi sedang bersiap digelar. Hari Rabu, tanggal 27 November 2024, menjadi tonggak sejarah bagi masyarakatnya. Mereka akan memilih nakhoda baru untuk bahtera besar bernama Kabupaten Sumenep yang akan mengarungi samudra birokrasi yang luas dan menantang.
Masyarakat Sumenep, dengan segala keragamannya, bagaikan sebuah kebun raya yang indah. Di dalamnya tumbuh beraneka ragam bunga, masing-masing memiliki keindahan dan keharuman yang khas. Mereka adalah para pemilih, pemegang mandat untuk menentukan nasib daerahnya dalam beberapa tahun ke depan.
Pemilihan ini bukan sekadar perhelatan lima tahunan, melainkan sebuah ritual sakral yang menyatukan hati dan pikiran seluruh warga. Mereka mencari sosok pemimpin yang bukan hanya sekadar figur, melainkan representasi dari harapan dan cita-cita mereka. Seorang pemimpin yang mampu menjadi panutan, inspirator, dan pengayom bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam pemilihan ini, setiap calon pemimpin bagaikan bintang yang bersinar di langit malam. Mereka menawarkan visi dan misi yang berbeda-beda, masing-masing memikat dengan janji-janji manis. Namun, di balik gemerlapnya panggung politik, ada satu hal yang tak terbantahkan: bahwa pemilihan pemimpin adalah sebuah proses yang melibatkan campur tangan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Allah SWT, Sang Maha Mengetahui, pasti telah memilih pemimpin yang terbaik untuk masyarakat Sumenep. Seperti seorang ayah yang menyayangi anak-anaknya, Allah akan memberikan pemimpin yang amanah, bijaksana, dan penuh kasih sayang. Seorang pemimpin yang mampu membawa Kabupaten Sumenep menuju kejayaan dan kesejahteraan.
Sumenep, dengan segala potensinya, ibarat sebuah permata yang tersembunyi. Di dalamnya tersimpan kekayaan alam yang melimpah, budaya yang luhur, serta masyarakat yang ramah dan santun. Namun, untuk menggali potensi tersebut, dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki visi yang jauh ke depan dan mampu mengelola sumber daya yang ada dengan baik.
Seorang pemimpin yang ideal adalah seperti seorang petani yang telaten menggarap sawahnya. Ia menabur benih-benih kebaikan, merawat tanaman dengan penuh kasih sayang, dan memanen hasil yang berlimpah. Demikian pula seorang pemimpin daerah, ia harus mampu menumbuhkan semangat gotong royong di tengah masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Mari kita sama-sama berdoa agar pemilihan pemimpin di Kabupaten Sumenep berjalan dengan lancar, aman, dan damai. Semoga Allah SWT memberikan petunjuk kepada kita semua untuk memilih pemimpin yang terbaik. Amin.
(R. M Hendra)