Lebak, kompasone.com- Pada saat awak media dan ketua LSM Aliansi Masyarakat Pro-Anti Korupsi (AMPRAK) DPC Lebak mau melakukan audensi dengan Kepala Dinas Pertanian (Kadiistan) Lebak ternyata Kadistan enggan memberikan waktu untuk audensi.
Menurut Ketua AMPRAK bernama Duleh Rabu 1/10/2025, mereka meminta Bupati dan Wakil Bupati Lebak segera panggil Kadis Distan Lebak Terkait dugaan pungli di tubuh Distan Lebak yang bisa menghambat program pemerintah daerah untuk menuju Lebak maju, Lebak sejahtera Lebak ruhai.
Menurut Duleh, ia masih menunggu klarifikasinya pada kepala dinas pertanian terkait prihal adanya dugaan Pungli dilapangan diduga dilakukan oknum korlu UPT pertanian, yang diduga telah melakukan pungutan liar sebesar 30% dari nilai pagu anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-.
Adapun besaran persatu titik lokasi kegiatan Kelompok tani masyarakat mendapatkan bantuan program pembangunan pemeliharaan irigasi tersier dengan anggaran sebesar Rp.100.000.000,- pertitik, Sumber anggaran 2025 dari dinas pertanian Lebak dan saat ini pekerjaannya sudah di selesaikan.
Dengan itikad baik saya karena menerima aduan dari wartawan Kompasone.com dalam hal ini saya dipinta komentarnya, namun saya mengajak langsung wartawan tersebut agar mendapatkan keterangan dari kepala dinas atau Kabid dengan menunggu lebih dari 2 jam kami tidak diberi kesempatan untuk duduk bersama, dan secara singkat bertatap muka di lakukan sambil berdiri didepan pintu kepala dinas.
Saya memperkenalan diri dan memperkenalkan wartawan dari media . . Lebak Selatan ingin membahas adanya dugaan pungli ternyata malah dijawab secara singkat, dan sambil bicara jika itu benar telah terjadi pungli tidak apa apa jika mau dipublikasi.
"Nanti juga kami ada hak jawabnya," ujarnya sambil berjalan tergesa gesa menuju mobil dinasnya.
Sebagai lembaga kontrol sosial Duleh sangat menyayangkan sikap kepala dinas pertanian yang tidak bisa memberikan waktu untuk melayani masyarakatnya.
"Kalau Kepala Dinas semuanya seperti ini, Lebak tidak akan pernah maju, khususnya untuk meningkatkan ketahanan pangan di bidang pertanian dengan cara mengadopsi partisipasi masyarakat ketika mau memberikan sumber informasi yang perlu diklarifikasi dan diberikan solusinya. menurut hemat saya," tutur Duleh.
Ujang Jalaludin