Jakarta, Kompasone.com– World Cleanup Day (WCD) adalah gerakan aksibersih-bersih serentak yang dimulai di Estonia pada 2008 dan kini dilaksanakan di lebih dari 211 negara. Sejak hadir di Indonesia pada 2018, WCD telah menghimpun jutaan relawan di 38 provinsi dengan capaian lebih dari 55.000 ton sampah terangkat serta menjadi penggerak nomor satu dengan kontribusi relawan terbesar di dunia.
Tahun 2025, WCDIndonesia kembali digelar dengan tema “Menuju Indonesia Bersih 2029” sejalan dengantarget nasional 100% sampah terkelola pada 2029. Aksi puncak akan berlangsung padaMinggu, 21 September 2025 di Flyover Bendungan Hilir, Jakarta, serta ribuan titik aksi diseluruh Indonesia dengan target keterlibatan hingga 13 juta relawan melalui kegiatanplogging, talkshow interaktif, dan kampanye pilah sampah. Melalui gerakan ini semakinbanyak orang sadar akan masalah darurat sampah dan mengambil inisiatif untuk bebersihatau mengurangi jumlah sampah yang diproduksi.
Andy Bahari, Leader World Cleanup Day Indonesia, mengatakan: “World Cleanup Dayadalah aksi bersih-bersih dunia yang sejak 2018 juga hadir di Indonesia dan sekarangsudah ada di seluruh penjuru negeri. Buat saya, hal terpenting adalah menumbuhkan kesadaran sejak dini soal tanggung jawab sampah dan proses pilah sampah. Padadasarnya semangat clean up ini sudah jadi bagian dari budaya kita, dari kerja bakti di RT sampai obrolan sore ibu-ibu komplek sambil membersihkan halaman rumahnya. Itu semua menunjukkan kalau gotong royong memang sudah mendarah daging di Indonesia. Jadikalau ditanya dari mana harus mulai, jawabannya sederhana: mulai dari dirimu sendiri.”Tim WCD Nasional dengan 692 relawan menyelenggarakan Acara Puncak World CleanupDay Indonesia 2025 pada Minggu, 21 September 2025 di Flyover Bendungan Hilir, Jakarta.
Rangkaian kegiatan diisi dengan beberapa agenda utama: (1) Plogging, yaitu lari atau jalansantai sambil mengumpulkan sampah dengan rute menuju JPO Tugu Sepeda dan menujuJPO Polda lalu kembali ke titik kumpul di Flyover Bendungan Hilir, (2) Kampanye pilah sampah plastik yang melibatkan masyarakat sekitar melalui permainan edukatif, dan (3)Drop off sampah terpilah di area Car Free Day Jakarta dengan partisipasi masyarakat yangberhasil mengumpulkan sampah sebanyak 261,9 kg yang terdiri dari residu (185,85 kg),anorganik (69,4 kg), dan puntung rokok (7,65 kg)." Tandasnya Andy
Selain aksi bersih, acara ini juga menghadirkan talkshow inspiratif bersama Andy Bahari(Leader World Cleanup Day Indonesia), Carolus Bregas Pranoto (Katadata Green), Wahid(Sekolah Adiwiyata), dan Nur Rakhmah Latifah (Waste4Change) yang membahaspentingnya kesadaran masyarakat serta kolaborasi multipihak dalam mengatasi isu daruratsampah di Indonesia.
Pak Wahid, Sekolah Adiwiyata menyampaikan dari sisi bidang edukasi “Kalau anak-anakterbiasa memilah sampah sejak dini, mereka akan tumbuh jadi generasi yang lebih pedulidan mampu mengurangi sampah dari sumbernya. Saat ini ada 500.000 sekolah namun yang sudah menjalani program sekolah adiwiyata saat ini masih di 22.000 sekolah.” CarolusBregas Pranoto, dari Katadata Green: “Katadata menggunakan tagline ‘sustainability Hub’karena pada dasarnya isu lingkungan adalah isu yang kompleks dan butuh keterlibatan Pemerintah, komunitas, dan Perusahaan. Peran media disini sebagai amplifikasi masing-masing dari sektor tersebut," tutur Wahid.
Nur Rakhmah Latifah, perwakilan dariWaste4Change: ”Untuk di waste4change sendiri selama 10 tahun ini sudah berhasilmengelola 65.000 ton Sampah. Waste4Change berusaha mengelola sampah semaksimalmungkin sehingga sampah yang berakhir di TPA sangat minimal mengingat kondisi TPA diIndonesia sudah over capacity sampai setinggi 16 lantai Gedung Jakarta’’Melalui rangkaian kegiatan ini, World Cleanup Day Indonesia mengajak masyarakat untukmemiliki kesadaran lebih terhadap isu lingkungan, terutama sampah. Dengan kesadarantersebut, diharapkan tercipta Indonesia yang bersih dan bebas sampah."tegasnya Nur
Tambahnya Seperti yang ditegaskan oleh para narasumber, perubahan selalu dimulai dari langkah kecil: “Mulai daridirimu” (Andy Bahari, Leader World Clean up Day Indonesia), “Jangan bosan memilah”(Carolus Bregas Pranoto, Katadata Green), “Kurangi menghasilkan sampah” (Wahid,Sekolah Adiwiyata), dan “Bijak kelola sampah” (Nur Rakhmah Latifah, Waste4Change).Dokumentasi kegiatan terdapat dalam tautan berikut ini [Dokumentasi World Clean up DayIndonesia 2025]. Kolaborasi lebih lanjut dan kerjasama dengan WCD selanjutnya dapat melalui akun Instagram World Clean up Day indonesia," ujarnya.
(NOVI GONDRONG)
