Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Emosi Tak Terkendali, Pria di Pasuruan Bacok Tetangga hingga Tewas

Jumat, Juli 04, 2025, 18:38 WIB Last Updated 2025-07-04T11:38:50Z

Pasuruan, Kompasone.com – Seorang pria berinisial RZ (25) ditangkap aparat Polres Pasuruan setelah melakukan pembunuhan terhadap tetangganya sendiri, SL (36), pada Kamis pagi (3/7/2025). Peristiwa itu terjadi di halaman kos-kosan yang berada di Dusun Kisik, Desa Gempol, Kecamatan Gempol.


Saat kejadian, korban diketahui sedang mencuci motor. Tanpa peringatan, pelaku datang dari belakang lalu membacok korban menggunakan celurit. Aksi brutal itu berlangsung hanya beberapa meter dari rumah tersangka.


Akibat luka parah di bagian bahu kanan dan pinggul kiri, korban tewas seketika di lokasi kejadian. Beberapa saksi mata sempat mendengar teriakan istri korban yang melihat langsung peristiwa mengerikan tersebut.


Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dani Iriawan, membenarkan insiden tersebut. “Pelaku sudah kami amankan. Dari hasil pemeriksaan, motifnya adalah dendam yang telah dipendam selama tiga tahun,” jelas Jazuli kepada wartawan.


Menurut keterangan tersangka, ia masih menyimpan sakit hati karena merasa pernah dihina oleh korban, termasuk ucapan yang dianggap menyinggung ibunya. Puncak emosi RZ terjadi saat ia merasa terganggu dengan suara knalpot motor yang dikaitkan dengan ejekan masa lalu.


Polisi mengungkapkan bahwa korban mengalami luka fatal, termasuk urat nadi di bagian leher dan bahu kanan yang putus akibat sabetan senjata tajam. Tim forensik memastikan luka itu menjadi penyebab utama kematian korban.


“Senjata yang digunakan ada dua, celurit dan parang. Keduanya kini kami jadikan barang bukti,” kata Kapolres. RZ kini dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ia terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup.


Aksi pelaku sempat membuat geger warga sekitar. Namun, sebelum kabur, RZ lebih dulu diamankan oleh kakak iparnya lalu diserahkan ke polisi. Proses penangkapan berlangsung tanpa perlawanan.


Amin, tokoh masyarakat setempat, menyayangkan terjadinya tindak kekerasan ini. “Harusnya masalah pribadi tidak diselesaikan dengan kekerasan. Apalagi sampai merenggut nyawa,” katanya.


Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami apakah pelaku merencanakan aksi ini sendiri atau ada orang lain yang mengetahui sebelumnya. Pemeriksaan terhadap saksi-saksi terus dilakukan untuk memperjelas rangkaian peristiwa.


Muh

Iklan

iklan