Sidoarjo, kompasone.com - Karena adanya warga Kedungrejo yang terjangkit penyakit demam berdarah (DBD) nyamuk Aedes Aegypti terutama di Wilayah RW 06, baik di RT 26 maupun di RT 32 Dusun Balongpoh Kedungrejo Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo Propinsi Jawa Timur mengerakkan hati nurani seorang laki-laki yang bernama Sumadi.
Dengan gerakan sat setnya Sumadi mengumpulkan dan berkoordinasi dengan para Ketua RT dari RT 26 s.d RT 32 sewilayah RW 06 guna membahas penaggulangan penyakit akibat nyamuk demam berdarah.
Hasil dari rapat para ketua RT disepakati bersama untuk dilaksanakan Fogging mandiri secara serempak di Wilayah RW 06 Dusun Balongpoh Minggu pagi (08/06/2025) kegiatan pemfogingan mandiri diawali dari RT 26 sampai RT 32 mulai pagi sampai siang hari.
"Kegiatan ini disupport dengan keikutsertaannya perwakilan Karang Taruna dari tiap-tiap RT," ujar Sumadi Ketua RW 06 Balongpoh Kedungrejo.
Sebelum dilaksanakan pemfoggingan hari Minggu pagi, Sabtu Malam (07/06/2025) selesai Salat Isya' dilaksanakan pelatihan dan bimbingan kepada para perwakilan Anggota Kartar, diharapkan dengan adanya pelatihan dan bimbingan tersebut para perwakilan dapat mengoperasikan alat fogging secara profesional.
Selain dilatih dan dibimbingkan untuk mengoperasikan alat Fogging para perwakilan Karang Taruna Se-RW 06 juga dilatih dan diajarkan untuk memformulasikan obat untuk pemfoginggan nyamuk Demam berdarah secara tepat dan efektif. Imbuh Sumadi.
Kegiatan pemfogingan mandiri yang dilaksanakan serempak disambut antusias sekali oleh warga Balong Poh Kedungrejo, lebih-lebih petugas dari Pemfoginggan adalah pemuda Desa setempat bukan dari luar Desa, warga berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan maksimal 6 (enam) bulan sekali, harap Aris alias Menying tokoh Pemuda Desa Kedungrejo Waru Sidoarjo yang juga sebagai Petugas pembimbing kegiatan Fogging mandiri.
Selain telah dilaksanakannya Pemfoginggan mandiri, masyarakat diajak untuk kerjasamanya untuk menjaga kebersihan lingkungan mereka masing-masing dengan menerapkan pola 3M Plus.
Dalam pemberantasan nyamuk demam berdarah antara lain : Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat-tempat penampungan air, Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
"Semoga dengan menerapkan pola 3 M tersebut warga terhindar dari terjangkitnya penyakit Demam berdarah," pungkas Sumadi.
Burhan