Nabire, kompasone.com- Tim peduli penanganan pengungsi Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, Mahasiswa Puncak Se-Indonesia kembali menggelar aksi Galang dana jilid-II pada, (12/05/2025), Pukul: 14.00 Wp.
Saat pantauan awak media, Tim peduli dan sejumlah Mahasiswa Puncak kota Studi Nabire sedang memegang pamflet dengan tulisan "Penggalangan dana peduli penanganan pengungsi Kabupaten Puncak". Selain dari mereka (mahasiswa) menggenggam kardus dan berdiri dipinggiran jalan lampu merah Kusuma menerima sumbangan sukarela khalayak.
Aksi berlangsung 3 jam terhitung dan dapat berlangsung lancar dan aman. Selain Galang dana, orator yang sedang memegang Mick memberikan pesan-pesan moral bagi pengendara ( Pengemudi), seperti "jangan lupa pake helm, memberi itu indah, mengasih satu sama lain seperti dirimu sendiri, dan peduli terhadap lingkungan dan sesama"
Tim peduli penanganan pengungsi Kabupaten Puncak ini kami bentuk atas nama mahasiswa Puncak Se-Indonesia. San hari ini teman-teman di kota Studi lain juga sedang aksi Galang dana seperti di Jayapura dan kami di Nabire.
"Kita tidak bisa gantungkan harapan kepada pemerintah untuk menolong orang tua kita. Sebab sudah pengungsi lama tapi tidak ada penanganan serius. Semua unsur baik dari Gereja, adat, pemerintah, Lembaga DPRD dan mahasiswa harus bekerja demi kemanusiaan sesuai kapasitas dan posisi masing-masing dengan saling support untuk selamatkan Pengungsi dari krisis ketersediaan ekonomi" Ucap Dei Murib, usai aksi galang dana.
Nilai tertinggi dan perlu harus dijunjung tinggi adalah nilai-nilai kemanusiaan. Sebab hukum pertama dan terutama adalah kasihilan Tuhan Allahmu, dan kasihlah sesamamu seperti dirimu sendiri.
Untuk mewujudkan Hukum taurat ini, semua umat yang beriman kepada Tuhan diajak untuk saling memberikan donasi.
"Kami ucapkan terimakasih kepada masyarakat Kabupaten Nabire. Bantuan hari ini luar biasa Sekali, mereka tidak pandang buluh, memberi juga tidak sungkan. Nilai -nilai ini 0erlu harus dipertahankan oleh semua umat beragama," pesan Mis Murib, saat awak media menemui dilapangan.
Masyarakat yang mengungsi sejak tanggal, 4-8 Februari hingga 9 Mei 2029. Informasi yang dihimpun penyebab pengungsi adalah akibat kontak tembak antara TNI dan OPM di wilayah masyarakat.
Sampai saat ini Tim peduli penanganan pengungsi membuka Posko umum di Jl. Jakarta, Karang mulia alias Asrama Mahasiswa Puncak kota Studi Nabire. Open donasi tersebut terdiri dari Bama, pakaian layak pakai, finansial.
Mis Murib