Sumenep, Kompasone.com - Halaman Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Sumenep, yang beralamat di Jl. K.H. Mansyur No. 355, berubah menjadi galeri seni hidup yang memukau pada tanggal 25-26 Maret 2025. Kontes dan pameran Bonsai se-Madura ini, yang digagas oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Madura Cabang Sumenep, berhasil menarik perhatian lebih dari 250 peserta, memecahkan rekor partisipasi dalam sejarah kontes bonsai di wilayah ini.
Acara yang diresmikan oleh Kalapas Sumenep, Ridwan Susilo, ini bukan sekadar pameran biasa. Ini adalah perayaan estetika, pelestarian lingkungan, dan kreativitas yang menyatu dalam harmoni alam. Setiap bonsai yang dipamerkan adalah manifestasi dari kesabaran, ketelitian, dan kecintaan terhadap alam, di mana para peserta menunjukkan keahlian mereka dalam membentuk dan merawat pohon-pohon mini ini menjadi karya seni yang menakjubkan.
Yang membuat kontes ini semakin istimewa adalah keterlibatan aktif para pemuda intelektual Madura. Mereka tidak hanya berperan sebagai peserta, tetapi juga sebagai motor penggerak yang membawa inovasi dan perspektif baru dalam dunia bonsai. Dengan latar belakang pendidikan dan pengetahuan yang luas, mereka menggabungkan teknik tradisional dengan sentuhan modern, menciptakan bonsai-bonsai yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki nilai filosofis dan simbolik yang mendalam.
"Kami ingin menunjukkan bahwa seni bonsai bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang kecerdasan dan pemahaman yang mendalam tentang alam," ujar salah satu peserta muda. "Kami belajar tentang botani, ekologi, dan desain, dan kami menerapkan pengetahuan ini dalam setiap bonsai yang kami buat."
Dalam kontes tersebut, Bonsai Kimeng milik Bapak Is, Kepala Desa Manding Laok, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, berhasil meraih gelar juara. Kemenangan ini disambut dengan sukacita oleh para peserta dan pengunjung, yang mengakui keindahan dan keunikan bonsai tersebut. Kabar baik ini pun menyebar luas di kalangan penggemar bonsai seantero Indonesia, menjadi bukti bahwa Sumenep memiliki kreativitas yang tinggi dalam seni bonsai.
Kontes Bonsai Se-Madura ini lebih dari sekadar ajang kompetisi. Ini adalah platform untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan kecintaan terhadap alam. Para peserta saling bertukar ide dan teknik, menciptakan komunitas yang solid dan suportif. Acara ini juga menjadi sarana untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan keindahan alam.
"Kami berharap kontes ini dapat menginspirasi lebih banyak orang, terutama generasi muda, untuk mencintai dan melestarikan alam," kata Ridwan Susilo. "Bonsai adalah simbol harmoni antara manusia dan alam, dan kami ingin pesan ini sampai ke seluruh penjuru Madura."
Dengan antusiasme dan kreativitas yang ditunjukkan oleh para peserta, masa depan seni bonsai Madura tampak cerah. Kontes ini telah membuktikan bahwa Madura memiliki potensi besar untuk menjadi pusat seni bonsai yang diakui secara nasional maupun internasional. Dukungan dari pemerintah daerah, komunitas seni, dan masyarakat luas akan menjadi kunci untuk mewujudkan visi ini.
Kontes Bonsai Se-Madura 2025 telah mencetak sejarah baru, tidak hanya dalam hal rekor partisipasi, tetapi juga dalam hal inovasi dan kreativitas. Dengan sentuhan para pemuda intelektual, seni bonsai Madura siap untuk melangkah ke panggung yang lebih tinggi, membawa keindahan dan pesan harmoni alam ke seluruh dunia.
(R. M Hendra)