Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Perahu Yang Di Tumpangi Ketua PWI Kabupaten Sintang Karam Saat Menuju Lokasi PSU Desa Deme.

Selasa, Juli 02, 2024, 06:49 WIB Last Updated 2024-07-01T23:49:07Z


Sintang, Kompasone.com - Berat dan ektrem nya perjalanan Menuju lokasi pemungutan suara ulang ( PSU) di desa Deme harus di lalui oleh para petugas penyelenggara, baik itu Komisioner KPU provinsi Kalimantan Barat, komisioner KPU Kabupaten Sintang, Bawaslu, Forkompinda, pihak keamanan baik dari jajaran polres Sintang, Brimob, Polsek Ambalau dan anggota Babinsa 1205/10 Ambalau ,maupun petugas PPK panwascam serta awak media.


Seperti di ketahui mahkamah konstitusi ( MK )  memutuskan mengabulkan permohonan Partai Gerindra sebagai pemohon dengan perkara nomor : 284-01-02-20/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 dengan memerintah kan KPU sebagai termohon untuk melaksanakan pemungutan suara ulang ( PSU ) di dua TPS yaitu TPS 02 Desa Deme dan TPS 02 Desa Nanga Tekungai, di mana desa Deme merupakan salah Desa paling ujung di sungai Jengonoi, kecamatan Ambalau, kab.Sintang, yang jarak tempuh dari kota kecamatan bisa mencapai sehari perjalanan, itu pun harus sering berganti perahu dan kadangkala di harus tempuh dengan berjalan kaki.



Dalam perjalanan tersebut salah perahu panjang bermesin cis milik warga yang di tumpangi Komisioner KPU Selamat Bowo Santoso, satu Staf KPU,satu anggota PPK kecamatan Ambalau, satu anggota KPPS PSU, satu anggota panwascam Ambalau, ketua PWI kabupaten Sintang Trianto yang juga wartawan MNC Group/Inews dan Wartawan www.lintaskapuas.com mengalami musibah, perahu tersebut oleng dan tenggelam tepat ketika  menanjak di Riam ( Kiham ) babiu.


Dalam kejadian tersebut komisioner KPU Selamat Bowo Santoso mengalami cidera cukup serius sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan sedangkan penumpang yang lain berhasil selamat dan sebagian hanya mendapatkan cidera ringan, Hery lingga misalnya, jurnalis lintaskapuas.com ini mendapat kan memar di lutut tapi masih bisa melanjutkan perjalanan, tapi barang barang dari  anggota rombongan tersebut ada basah dan yang hilang tenggelam ke dasar sungai.


Salah satu Anggota Polres Sintang yang bertugas di Polsek Ambalau Briptu Ramadani Harus merelakan dua buah  Handphonenya dan salah satunya bermerk iphone raib ke dasar sungai sementara kedua Jurnalis Sintang juga mengaku perlengkapan liputan nya baik HP maupun handycam, laptop terendam air dan sebagian besar mengalami kerusakan.


Menurut Trianto, awak media yang juga ketua PWI Sintang, saat berbincang dengan awak media kompasone.com di sela sela istirahat di Rumah tempat rombongan beristirahat di desa Deme pada Jum'at (28/6/2024) penyebab karam sampan karena tersangkut di atas batu cadas tengah riam saat menanjak.


"Saat menanjak riam ( Kiham babiu ) sampan tiba-tiba tak bergerak lagi karena kandas di atas batu, juragan bersama satu orang langsung melompat keluar untuk mendorong sampan ,namun karena arus riam sangat deras seketika perahu berputar dan oleng, penumpang terlempar semua keluar sampan dan barang-barang di dalam sampan tidak sempat di selamatkan", tutur Trianto.


Berdasarkan keterangan sebagian besar penumpang sampan cis tersebut juga kelebihan beban.


"Sampan kami sebenarnya kelebihan beban bang, saya sebenarnya mau protes, tapi karena keterbatasan kendaraan angkutan terpaksa saya ngikut saja" tutur Briptu Ramadani menjelaskan.


Namun beratnya Medan dan keterbatasan kendaraan angkutan serta musibah yang menimpa tak menyurutkan semangat para pejuang demokrasi tersebut sehingga PSU di TPS 02 Desa Deme dapat terlaksana dengan sukses.


(Yupinus Totom)

Iklan

iklan