Lombok Timur, Kompasone.com - Kabid Pencegahan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Lombok Timur Athar menekankan pentingnya dilakukan kampanye Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan serta pemukiman untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai kepedulian terhadap kebakaran secara umum. Kebakaran hutan merupakan salah satu ancaman yang mengganggu keberadaan hutan hujan tropis Indonesia.
Upaya Mencegah Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak melulu hanya dilakukan dengan pengawasan atau patroli di daerah-daerah rawan kebakaran hutan tapi juga dengan kampanye pencegahan karhutla. Yakni dengan bersosialisasi baik secara langsung maupun menggunakan media seperti poster, spanduk, stiker dan alat peraga lainnya yang berisi konten pencegahan karhutla.
Kabid yang juga youtuber ini mengatakan bahwa kampanye tentang MPA perlu melakukan pendekatan yang partisipatif dan menyeluruh. Bagaimana melibatkan pihak-pihak yang punya kapasitas. Saat ini sedang didorong Upaya kerjasama antar desa. Diusahakan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat ditingkat desa atas dukungan pemerintah desa.
"Contohnya desa dalam satu hamparan sehingga ketika terjadi potensi kebakaran di satu desa, desa yang lain juga sudah mengantisipasi. Kedua adalah dukungan dari pemerintah kabupaten. Hal ini akan kita coba bawa ke tingkat kabupaten untuk menjalin kerja sama antara berbagai pihak. Paling tidak pihak-pihak ini mengetahui porsi atau perannya masing-masing agar ada pembagian tanggung jawab. Bagaimana desa dalam hal ini pemerintah desa ikut berpartisipasi untuk mensukseskan kampanye tentang MPA. Sebagai lembaga desa yang kuat, tangguh,sehingga mampu merespon potensi terjadinya kebakaran,” ungkap pak Kabid penuh semangat.
Kabid ini juga menambahkan bahwa disisi lain porsi pemda seperti apa, porsinya para pihak lain seperti apa, maka perlu duduk bersama bagaimana memperkuat pekerjaan yang sudah dilakukan disemua tingkatan.
“Beberapa isu yang mendasar dalam mengkampanyekan MPA ini antara lain: Bagaimana memitigasi,memproteksi wilayah lingkungan keluarga dari penyebab munculnya api awal, penguasaan penggunaan regilator termasuk kompor gas LPG, mengecek instalasi listrik baik di rumah atau wilayah kerja serta penggunaan alat listrik yang SNI, memperkenalkan alat dan cara memadamkan Kebakaran awal secara tradisional dan secara moderen, pembentukan Redkar (relawan pemadam kebakaran) di tingkat desa paling bawah yang di fasilitasi oleh Dinas Damkarmat bersama pemdes setempat,” ungkap Athar menutup pembicaraan.
( Maruhun )