Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Jamasan Keris di Sumenep: Merawat Warisan Leluhur dan Memupuk Kebersamaan

Senin, Juli 15, 2024, 21:21 WIB Last Updated 2024-07-15T14:21:25Z


Sumenep, Kompasone.com - Pada Senin, 15 Juli 2024, suasana sakral menyelimuti Desa Aeng Tong-Tong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep. Paguyuban Pelar Agung Desa, bersama Pemerintah Kabupaten Sumenep, menggelar tradisi tahunan yang penuh makna, yakni penjamasan keris. Acara ini bukan sekadar seremoni belaka, melainkan sebuah upaya pelestarian budaya leluhur yang sarat akan nilai-nilai luhur.


Prosesi diawali dengan pembacaan suratul Fatihah, sebagai bentuk penghormatan kepada Sang Pencipta. Selanjutnya, air dari tujuh sumber mata air kuno yang dianggap sakral, seperti Taman Sare Keraton dan sumber air di Kecamatan Lenteng, dihaturkan kepada dewan empu. Air tersebut kemudian digunakan untuk membersihkan pusaka keris satu per satu dengan penuh khidmat.


Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsoyudo, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi penjamasan keris ini. Beliau berharap acara ini tidak hanya sebagai ajang pelestarian budaya, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan membangun Sumenep yang lebih baik.


"Penjamasan keris adalah wujud nyata rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa," ujar Bupati Fauzi. "Melalui acara ini, kita diajarkan untuk menghargai warisan leluhur dan berkomitmen untuk mewariskannya kepada generasi mendatang."


Senada dengan Bupati, Ika Arista, selaku Empu Keris Paguyuban Pelar Agung, mengungkapkan kegembiraannya atas antusiasme masyarakat, terutama generasi muda. "Melibatkan siswa dalam acara ini sangat penting," kata Ika. "Mereka adalah penerus bangsa yang harus kita bekali dengan pengetahuan tentang budaya dan sejarah bangsa kita."


(R.M H)

Iklan

iklan