Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Komunitas Literasi Lentera KLL77 di Jayapura Gelar Ajak Baca & Tulis

Rabu, Juli 03, 2024, 09:54 WIB Last Updated 2024-07-03T07:06:19Z


Papua, Kompasone.com - Ketua Komunitas literasi litera (KLL77, Frannz Aliknoe mengatakan, kita melakukan membaca dan menulis agar menuju jalan yang mengubah pola pikir kehidupan, untuk menjelmakan  realita yang terbuntut membuka dan menyepit di area lingkungan , Minggu, (30/06/2014)


Membaca Dan Mnenulis Merupakan satu yang mendedikasikan sebagai jalan alternatif meningkatkan kualitas strategi untuk mengatasi ketidaktahuan, dan mendorong  dari iklim pesimisme, Oleh sebab itu parah penggagas merancang ketika melihat kurangnya literasi di setiap lingkungan maka KLL77 melahirkan sebagaimana di maksud untuk mengubah pola paradigma dan meningkatkan daya pikir.


(KLL77) tidak hanya membaca dan menulis tetapi untuk mengenalisa isi realitas perkembangan sosial agar mengatasi ketidakseteraan dalam kehidupan berlangsung. melalui membaca dan menulis yang tentunya akan terbentuk ide gagasan untuk menganalisis, merencanakan, melakukan dengan dasar kuat lugas luas.


Maka berharap bahwa kehadiran komunitas literasi lentera KLL77 ini menjadi tolak ukur agar perubahan metode pendidikan alternatif yang inklusif terhadap usia dini, usia produktif. menciptakan lingkungan literasi di rumah, di sekolah, di kampus bahkan di mana mana. Karena melihat dengan angka buta aksara di Papua 21,9% dan data ini menurut survey kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. ini menandakan bahwa kapasitas buta aksara di Papua malahan masih meningkat, maka harus ada pendidikan nonformal di Papua.


(KLL77) melakukan kolaborasi bersama berbagai suku, budaya, dan bahasa, yang berbeda untuk meningkatkan keseteraan dari berbagai sisi. Dengan sorotan thema PAPUA BUKAN TANAH KOSONG.


Pemateri Yang membawa judul materi (PBTK) Castro Asso, menyiapkan kertas A4  dan berikan di setiap kelompok masing masing, lalu perintah menggambarkan keindahan Papua.


usai gambar menggambar seperti honai, air, taman, gunung, pagar, kali, dan lainnya sebagainya yang begitu menarik dan indah.


Lalu beberapa menit kemudian pemateri jalan mendekati beberapa yang mengelompokkan lebih awal, kemudian kertas ditatik dan meraabek ambil oleh pemateri dan teman peserta pada diam dan lumrahkan, Tidak gelisah bahkan tidak menyesal atas apa yang mereka gambarkan.


Pesan moral Pemateri menjelaskan, Begitulah cara kita hidup di atas tanah ini, kita hanya lumrah keindahan itu di hancurkan oleh mereka yang punya kepentingan modal di atas tanah ini.


Maka dari semua peserta ( KLL77) mulai memahami arah pendidikan yang sebenarnya di Papua untuk memajukan diri dari era ini dan mampu menganalisis dengan praktek pendidikan di Indonesia.


 Motto: komunitas literasi lentera (KLL77) jika tidak bisa mendidik mereka, maka berikanlah buku agar mereka memahaminya. Kami siapkan untuk generasi datang membaca tanpa pungut biaya yang di rilis Frans dikirimkan melalui  satu aplikasi .


(Vekson Aliknoe)

Iklan

iklan