Sumenep, Kompasone.com - Sebuah peristiwa kekerasan terjadi di Dusun Tjungkermayan, Desa Tanjung Kiaok, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep. Perkelahian antara dua kakak beradik, Fandis dan Andis, yang dipicu oleh masalah sepele, justru berujung pada tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh Kepala Desa. 16/7/2024
Awalnya, Andis mencoba menjemput kakaknya yang sedang asyik mabuk mabukan. Namun, ajakan pulang tersebut ditolak oleh Fandis. Perdebatan pun tak terelakkan hingga berujung pada perkelahian fisik.
Yang mengejutkan, Kepala Dusun Tjungkermayan yang bernama Alex (nama samaran) ikut terlibat dalam perkelahian tersebut. Ia bahkan diduga memukul Fandis. Melihat kakaknya dipukul, Andis yang marah mengambil samurai. Namun, senjata tajam tersebut justru dirampas oleh Alex.
Situasi semakin memanas ketika Kepala Desa Tanjung Kiaok datang dan langsung menghajar kedua kakak beradik tersebut dengan menggunakan pukulan yang disebut "aji tapak wisa". Akibatnya, Fandis dan Andis harus dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Peristiwa ini mengundang kecaman dari masyarakat sekitar. Mereka menilai tindakan Kepala Desa Tjung Keaok terlalu berlebihan sehingga kelewat batas dan tidak ĺ dilakukan oleh seorang pemimpin. .Masyarakat berharap agar masalah ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak terulang kembali
Seorang warga Desa Tanjung kiaok yang tidak mau namanya dipublikasi. Anggap saja Anton..pada media ini mengatakan. Seorang kepala Desa yang dipilih rakyat mestinya melindungi Rakyat Karena sejatinya seorang kepala Desa harus bijaksana dalam mengambil keputusan .
Kepala desa Tidak boleh ada keberpihakan terhadap salah satu pihak, masyarakat dalam hal ini sangat kecewa dengan tindakan kepala desa yang bertindak Arogan dan main hakim sendiri. Hal ini sungguh tidak menunjukkan sikap seorang pemimpin.
Sebelum berita ini dipublikasi, awak media menghubungi kepala Desa tanjung kiaok Konfirmasi. Menurut Kepala Pemdes Tanjung kiaok. Saya reflek dengan Kejadian itu. Karena saya melihat Ada yang bawa sajam yaitu Samurai, seketika itu saya spontan langsung mengamankan senjata tersebut.
“Saya sebagai kepala desa sudah bertindak sewajarnya untuk mencegah adanya hal-hal yang tidak kita harapkan. Dan asal tau Pada waktu itu mereka mabuk miras Jadi bukti ada di saya samurainya.” kata kades Tanjung keaok kec. Sapeken. 13/7
(R.M Hendra)