Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Kurangnya Pasokan Air Bersih Akibat Proyek SPAM Gagal, Ibu-ibu Akan Unjuk Rasa Di PUPR Pesawaran

Kamis, Juni 27, 2024, 20:23 WIB Last Updated 2024-06-27T13:23:26Z


Lampung, Kompasone.com -Keluhan masyarakat dari kalangan pelanggan air bersih sudah disampaikan baik secara langsung ke pihak PDAM dan pemerintah setempat, maupun melalui sosial media akibat pelanggan telat teraliri air bersih. Kamis (27/6/24)


Diketahui pasokan air bersih di tiga kecamatan ini dirasa sudah tidak memadai, ditambah di berlakukan nya sistem bergilir dua hari sekali, dengan alasan pasokan air tidak memadai oleh pengelola air minum PDAM Kecamatan Kedondong.


Pihak PDAM Pesawaran Wilayah Kedondong memang tidak memungkiri jika pasokan air bersih yang ada di beberapa wilayah masih tersendat, hingga terpaksa beberapa wilayah yang berada di Kecamatan Kedondong dan sekitarnya harus diterapkan sistem bergilir.



dua hari sekali di gilir Karena debit air tidak mencukupi setelah adanya jaringan SPAM yang baru, sehingga tidak memungkinkan untuk mengaliri ke semua pelanggan, "Kata pegawai PDAM saat dikonfirmasi wartawan,


Dengan adanya sistem bergilir dua hari sekali tersebut, membuat pelanggan air bersih PDAM untuk wilayah Kedondong mengeluh kan, karena hal ini sangat merugikan pelanggan pengguna air bersih, apalagi ibu-ibu yang akan melakukan kegiatan rumah tangganya.


Menurunnya pasokan air bersih dari PDAM di sejumlah di pemukiman warga ini menjadi keluhan utama. Karena layanan air bersih pada pipa PDAM datangnya terbilang senin sampai kamis, sehingga PDAM di sejumlah daerah diduga menjadi "Kambing Hitam" yang digugat warga untuk disalahkan, kadang ada air bersih yang mengalir diwaktu-waktu tertentu dan seringkali juga pipa PDAM ngadat, "ungkap warga dalam laporannya.


Seminggu kedepan jika terus-terusan seperti ini ibu-ibu berencana akan melakukan unjuk rasa mencuci Piring dan pakaian kotor didepan Kantor Dinas PUPR Pemkab Pesawaran, sebagai bentuk protes kekecewaan warga terhadap kinerja Dinas PUPR yang melaksanakan Proyek SPAM menelan anggaran miliaran rupiah namun diduga gagal.


(Muhaidin)

Iklan

iklan