Probolinggo, Kompasone.com - Sebuah penemuan mengejutkan terjadi di Jalan Bengawan Solo, Kecamatan Kedupok, Kota Probolinggo, pada Selasa (28/05/24). Tono Hoki (46), yang selama ini hidup seorang diri, ditemukan tewas di rumahnya dengan luka mengerikan di tubuhnya yang diduga akibat serangan hewan liar.
Tono, yang dikenal sering melakukan kekerasan terhadap istrinya hingga ditinggalkan oleh keluarganya, telah tinggal sendirian sejak saat itu. Menurut saksi mata, M (59), warga Desa Jrebeng Kulon, RT 4 RW 3, Kecamatan Kedupok, tubuh Tono ditemukan dalam kondisi telungkup dengan luka di punggung dan tangan kiri. "Bau tak sedap sudah tercium, diduga Tono sudah meninggal lebih dari sehari," ujar M.
Penemuan mayat Tono bermula dari seorang pembeli kayu yang dihubungi Tono untuk membeli kayu bakar di belakang rumahnya. Pada tanggal 27 Mei, pembeli tersebut mendatangi rumah Tono, namun tidak mendapat jawaban meski sudah berulang kali memanggil. Merasa curiga, pembeli tersebut masuk ke rumah melalui pintu dapur yang tidak terkunci dan menemukan Tono dalam keadaan telungkup tanpa busana. Syok dan ketakutan, pembeli kayu itu segera melaporkan temuan tersebut kepada warga sekitar.
Pada keesokan harinya, M yang mendengar laporan dari tetangganya segera mendatangi rumah Tono dan melihat kondisi tubuh yang sama mengenaskannya. M langsung melaporkan kejadian ini ke RT setempat dan pihak kepolisian.
IPDA Heri dari Subsektor Kedupok membenarkan bahwa Tono, mantan penjaga malam di kawasan perumahan tersebut, memiliki riwayat melakukan kekerasan terhadap istrinya. "Korban juga dilaporkan mengalami gangguan kejiwaan, sehingga laporan kekerasan tersebut tidak diproses lebih lanjut," kata Heri.
Sementara itu, IPDA Faroek dari KBO Sat Sabhara menyatakan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban selain luka yang diduga akibat gigitan hewan. "Dari bekas lukanya, kemungkinan besar korban dimakan hewan seperti tikus," jelas Faroek di lokasi kejadian.
Tim INAFIS dan PPA Polres Probolinggo yang melakukan olah TKP menemukan beberapa bukti seperti obat-obatan dan hasil rontgen yang menunjukkan bahwa korban mengidap penyakit paru-paru sejak tahun 2022 dan memerlukan operasi. Namun, sejak ditinggalkan oleh istri dan anak-anaknya, Tono menjalani hidup yang sebatang kara.
(Muh)