Payakumbuh, Kompasone.com - Seperti yang kita ketahui, tubuh dan jiwa kita adalah ciptaan Allah. Sudah pasti Allah lebih tahu tentang apa dan bagaimana sistem yang bekerja dalam tubuh kita. Baik itu organ-organnya, atau sel-sel yang beragam dalam tubuh, dan lain sebagainya. ( 10/3/2024 ).
Karena kita ciptaan Allah, yang disiapkan untuk hidup tidak di dunia ini saja. Allah sengaja mengadakan aturan-aturan buat kita hamba-Nya. Agar kita selamat dari dunia sampai ke akhirat.
Salah satu dari aturan itu ialah puasa pada bulan Ramadhan. Yang tujuannya agar secara fisik kita sehat, dan secara rohani kita kuat.
Hal Senada yang di sampaikan oleh SYEKH MULIA DIKETINGGIAN, Tidak seperti hari - hari, di bulan lain Bagi yang wajib puasa, makanan dan minuman yang kita makan selama siang ramadhan. Manfaatnya akan menimbulkan reaksi terbalik. Dia jadi haram nilainya. itulah salah satu beda bulan ramadhan dan bulan biasa.
Walaupun secara materi dia halal, tapi secara sifat dia haram. Karena Allah melarangnya dengan hukum wajib. Melanggarnya tentulah haram. Keharaman yang ditetapkan Allah itulah yang menyebabkan dia demikian.
Tidak mengindahkan hal ini secara kasat mata tidak tampak reaksinya, Tapi secara sifat dia pasti berdampak. Apalagi kita tahu bahwa sel dan atom serta segala parasit yang ada dalam tubuh kita, dia tidak tunduk pada perintah kita. Melainkan patuhnya pada ketetapan dan aturan Allah.
Jika mereka kita beri makan dengan yang bersifat haram, sifatnyapun akan bersifat negatif. Akibatnya kita yang punya tubuh akan semakin sulit untuk membuang hal hal negatif yang berlaku pada diri kita. Baik itu yang datang dari luar, maupun dari dalam diri kita sendiri.
Sebaliknya, bila kita menjalankan puasa sesuai dengan yang kita kehendaki dan di redhai Allah. Sel tubuh dan seluruh elemen dan mahkluk yang ada di dalam tubuh kita akan nyaman. Seperti bahteri pengurai, enzim, sel darah dan lain sebagainnya, Dia akan tenang dalam melakukan fungsinya. Karena sumber sumber hidupnya yang kita jadikan makanan, dari unsur dan cara yang diridhoi Allah.
Apabila elemen elemen itu tenang,
tubuh dan jiwa kita juga akan tenang, Dan Hal hal yang dikehendaki Allah untuk kita lakukan dalam ibadah, biasanya akan terasa lebih mudah terlaksanakan. Sebab tatanan yang berjalan dalam tubuh kita sejajar dengan yang di kehendaki Allah.
Jika puasa hanya menahan haus dan lapar, atau merubah waktu makan yang biasa pagi siang dan malam, dirubah jadi sahur dan berbuka. Maka anak usia dini pasti akan sanggup melakukannya.
Puasa tidak hanya sekedar itu, Puasa butuh perjuangan karena nafsu tak bisa dibunuh. Dan puasapun juga bukan bertujuan untuk membunuh nafsu. Tapi menahan serta mengendalikannya, Agar nafsu itu bergerak sesuai dengan yang diridhoi Allah.
Sebenarnya, Nafsu itu sekalipun dia ghaib dari mata kepala kita. Tapi bila kita simak dari keinginan-keinginannya, lama-lama nafsu itu akan tampak oleh hati kita. Dan kita juga dapat melihat bagaimana cara cara dia melumpuhkan akal sehat kita.
Dengan mengetahui serangannya, maka kita akan lebih mengenal nafsu itu sendiri. Sekaligus kita juga akan tahu nafsu itu yang selalu berbolak balik.
Sehingga serangan nafsu yang tidak baik, terhadap diri kita, dapat kita lawan dengan mempergunakan kekuatan nafsu itu pula. Yaitu dengan bantuan akal sehat kita arahkan nafsu itu ke hal yang positif. Agar nafsu negatif bisa lumpuh dan tunduk dengan sendirinya.
Jika nafsu di tahan, dia akan berontak Berontaknya nafsu inilah yang harus kita kendalikan, dengan baik. Agar kita bisa memanfaatkannya agar nafsu itu melakukan hal-hal yang bernilai. Seperti banyak berdzikir, membaca Alquran, sholat sunat. Bersedekah, atau amal amal ibadah lainnya yang bermanfaat untuk diri kita dunia akhirat.
(Indra adrismel)