Kota Payakumbuh, Kompasone.com - Ketua Lentera Anak, Lisda Sundari, mendorong pemerintah untuk memperhatikan sampah puntung rokok karena melepaskan zat kimia berbahaya dan selulosa asetat atau plastik yang membahayakan ekosistem, Apalagi Indonesia sudah berkomitmen dan terlibat aktif dalam pembentukan perjanjian internasional yang mengikat secara hukum untuk mengakhiri polusi plastik. "Majelis Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa- Bangsa (United Nations Environment Assembly) telah menargetkan perjanjian internasional ini dapat diselesaikan pada 2024," kata Lisda melalui keterangan tertulis, Rabu, 21 Februari 2024.
Menurut Lisda, WHO menyebutkan bahwa rokok tidak hanya membunuh setengah dari konsumennya, tetapi juga menyebabkan dampak yang sangat besar terhadap lingkungan. Berbagai fakta menunjukkan bahwa sampah puntung rokok menyumbang 5-9 persen sampah dan sekitar 4,5 trilliun puntung rokok yang dibuang sembarangan setiap tahunnya Puntung rokok yang dibuang mengeluarkan bahan kimia dan logam berat dalam kadar tinggi yang mudah mencemari tanah dan air, serta membunuh mikroorganisme.
Di tambah Senada beredarnya pemberitaan di media sosial, Instragram dan Media Online lainnya tentang penumpukan sampah yang memalukan, beserakan di mana-mana sepanjang jalan, maupun-gang disetiap kelurahan kota Payakumbuh, di tambah lagi dengan adanya tumpukan sampah yang berada di Jln Rasuna, said dekat Rumah dinas walikota Payakumbuh.( 22/02/2024 )
Pantauan dari awak media ini, sampah tersebut berserakan di beranda jalan. Bahkan, sampah berserakan ke selokan yang ada disebelahnya. Dengan kondisi itu, warga menyampaikan protesnya akan penanganan sampah di Kota Payakumbuh.
Yang juga belum terselesaikan.
Masyarakat sekitar mengeluhkan sampah yang setiap hari selalu menumpuk berbauk busuk, yang merusak pernapasan dan pencemaran udara dan juga lingkungan sekitar.
Di tambah lagi saat hujan deras yang tak kunjung berhenti, kamis 22 februari malam di kota Payakumbuh tepatnya di depan Telkom dan Niagara terjadi luapan banjir di ruas jalan utama.di karenakan tumpukan sampah yang banyak berserakan didalam selokan yang membuat aliran air hujan tersumbat.
Begitupun juga di kelurahan lain yang berada di kota Payakumbuh sampah masih bertumpukan, malahan makin parah di sana sini yang terlihat di kota Payakumbuh. dimananya dulu Kota Payakumbuh sebagai penerima Adi pura untuk kebersihan dan penghargaan hanya tinggal kenangan semata.
Sehubungan dengan ditutupnya tempat pembuangan sampah regional Sumatera Barat di Kota Payakumbuh, yang selama ini menampung pembuangan sampah di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota dan beberapa Kota/Kabupaten yg terdekat.
Pada saat Pj Wako Payakumbuh Jasman saat diwawancarai media lain pasca giat Hari Pers Nasional 2024 di Jakarta mengatakan, kami pemko telah mencari solusi terbaik dengan memiliki tempat pembuangan sampah (TPA) sendiri khusus Kota Payakumbuh semoga Kota ini bebaskan sampah yang meresahkan masyarakat ,dan semoga PJ, bisa menyelesaikan kebelut sampah yang sudah lama meresahkan.
( Eka Yahya)