Nabire, Kompasone.com - Salah satu Guru Mata pelajaran Kimia Jhon Roberth Yogi, S.Pi di Sekolah Menengah kejuruan (SMK) Negeri 4 Nabire mengeluh atas kebijakan kepala Sekolah (Yohanes Singgamui,S.Pd) atas pelayanan pendidikan yang tidak berbasis pada Kurikulum K-13 yang berlaku di Negara Indonesia. Dirinya mengaku Bawah, Kebijakan kepala sekolah melenceng dari aturan pendidikan sehingga dalam proses belajar mengajar tidak efektif. Hal ini disampaikan saat ditemui media Kompasone, di Caffe Grapari Nabire pada, (29/02/24), Pukul. 15.00 Waktu Papua.
Sekolah SMKN4 Nabire didirikan pada Tahun 2005 di Napan, dengan dua Jurusan yakni Teknik Komputer dan Jaringan, Perikanan. SMK N4 Nabire ini juga selama 5 tahun proses belajar mengajar berlangsung baik dengan Siswa/siswi yang terbatas jumlahnya ( 35-40 orang) Di Napan. namun ketika ada sala satu SMA di Napan itu didirikan maka, persaingan sekolah Mulai muncul, artinya anak-anak lebih memilih semua masuk di SMA dibanding SMK N 4 Ini sehingga terjadi kekurangan siswa, akhirnya dipindakan di Samabusa, pemindaan Sekolah ini apakah Dinas sudah tauh atau belum saya juga Jurang tauh, karena Dari Dinas Tidak Perna turun mengawasi (Supervisi).
SMKN 4 Nabire dengan dua Jurusan awalnya, Yakni Teknik Komputer dan jaringan (TKJ) dan Perikanan di Napan Waktu itu. Tapi jurusan TKJ masih lanjut sampai hari sekarang, untuk jurusan perikanan ditiadakan.
"Jadi, di SMK N 4 Nabire ini awalnya dua Jurusan saja TKJ sama Perikanan Tapi, Kepala sekolah hapus jurusan Perikanan untuk TKJ masih ada sampai sekarang. Padahal Guru Perikanan saya ada, tapi tidak tahu kepala Sekolah Hapus Jurusan Perikanan" Ucap Roberth Yogi dalam Wawancaranya.
Lanjut Yogi. Ada banyak persoalan yang menyimpan di Sekolah Ini Terutama pada Sistem pengajaran tidak berbasis pada Kurikulum K-13, Kepala Sekolah ada pembiaran terhadap Guru yang malas-Malas, disiplin sekolah tidak ada artinya tata tertib bagi siswa dan Guru tidak ada sehingga semua berjalan suka-suka, Struktur Sekolah juga belum ada , Prakerin siswa tidak sesuai dengan Jurusan ( Belajar di sekolah lain, turun lapangan prakterain), tidak perna ada laporan keuangan Hasil Prakerin kepada semua Guru sebagai Transparansi, penempatan Guru di sekolah juga tidak sesuai Aturan. Misalnya; Guru honor kok di berikan Kepala Jurusan ini kan ane dan bagi saya melanggar Aturan. artinya tidak menghargai Guru-Guru lama disini.
" Saya anak Papua yang mengajar di Sekolah ini dan ada banyak kejangkalan dan penjimpangan di Sekolah ini, semua berjalan tidak sesuai Tapi saya simpan semua-semua selama ini. Jadi, hari ini semua saya mau bongkar. Siswa juga banyak mengeluh ke saya makanya saya dengan siswa sudah Buat pengaduan di lembaga Ombusman dan Ombusdman mendampingi kami ke kepala dinas Pendidikan hal-hal ini semua sudah saya sampaikan kepada Pihak dinas"
Yogi menambahkan. "Ombusdman sedang mendampingi kami, mereka sudah 2 (Dua) kali turun ke Sekolah pemeriksaan Semua sesuai laporan kami mereka datang ambil data jadi, kami Tunggu proses selanjutnya", Tegas Yogi.
Harapan saya ya, "Demi perbaikan sekolah Demi Pembaharuan Sekolah ini Kepala Sekolah Harus di Ganti dan Dia harus pertanggung Jawabkan laporanya selama kepemimpinan, soal Konsekuensi dia juga harus tanggung Sendiri sesuai Perbuatanya", Tutupnya Yogi.
( Mis Murib )