Aceh Timur, kompasone.com — Aktivitas pembangunan di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Peureulak Barat kembali menuai sorotan. Berdasarkan pantauan di lapangan, proyek revitalisasi yang bersumber dari anggaran pemerintah pusat tampak dikerjakan tanpa pengelolaan keselamatan kerja yang memadai. Sementara itu, kepala sekolah selaku penanggung jawab kegiatan diduga menghindari upaya konfirmasi wartawan. Sabtu, 22 Nov 2025.
Di area proyek, terlihat tumpukan kayu bekas, material berserakan, serta kondisi lingkungan kerja yang becek dan tidak tertata. Padahal, papan informasi di lokasi telah mencantumkan kewajiban pelaksanaan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Namun, kondisi lapangan tidak menunjukkan adanya pengawasan atau standar keselamatan yang memadai.
Papan proyek yang berdiri di halaman sekolah mencantumkan bahwa kegiatan tersebut merupakan program revitalisasi satuan pendidikan dari Kementerian Pendidikan. Namun, beberapa elemen penting seperti penataan area kerja, pembatas lokasi, hingga alat pelindung diri (APD) para pekerja tidak ditemukan dalam pengamatan lapangan.
Di tengah temuan tersebut, wartawan mencoba meminta keterangan resmi dari pihak sekolah mengenai progres pekerjaan, penggunaan anggaran, serta pengawasan K3. Namun, kepala sekolah — yang fotonya terpampang pada banner kegiatan sekolah di lokasi — tidak memberikan waktu untuk diwawancarai, meski telah dihubungi berulang kali melalui telepon pada Sabtu pagi.
Sikap tertutup pihak sekolah menimbulkan pertanyaan publik, mengingat proyek tersebut menggunakan dana pemerintah dan seharusnya transparan terhadap pengawasan masyarakat maupun media. Minimnya respons dari kepala sekolah memperkuat dugaan bahwa ada aspek pengelolaan proyek yang belum dijelaskan.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak sekolah masih belum memberikan tanggapan resmi, sementara kondisi proyek terus mendapat sorotan karena dugaan pengabaian standar keselamatan kerja.
Is - Aceh
