Ilaga, kompasone.com- Oknum aparat TNI-POLRI bertugas Distrik Beoga, Kabupaten puncak, Provinsi Papua Tengah meminta dana BLT 50 secara paksa. Permintaan tersebut dilangsungkan saat Kepala Distrik hendak membagi dana BLT bersama Masyarakat, dihalaman kantor Distrik Beoga, Pukul. 11.30 Wit diperkirakan.
Menurut keterangan yang awak media himpun, saat kepala Distrik bersama kepala Desa berkumpul serta masyarakat dari 9 kampung, oknum aparat mendatangi dan meminta uang 50 juta secara paksa.
"TNI -POLRI datang dengan senjata, seragam lengkap lalu meminta uang 50 juta. Kami masyarakat kecil takut jadi, langsung kami kasih 50 juta", ungkap sala satu warga, dari Beoga.
Masyarakat juga mengakui, aparat mengunakan kekerasan memeras dana BLT milik masyarakat 9 kampung, Distrik Beoga. Dana BLT tentu aparat tidak punya hak meminta sekalipun, namun diduga aparat menggunakan kekuatan senjata sebagai alat untuk pemungutan dana.
Hal ini tidak bisa dibiarkan. untuk itu, Bupati Kabupaten puncak, Ketua DPRD Puncak segera mendesak aparat agar mengembalikan dana tersebut. "Dana itu milik masyarakat sipil, kenapa aparat meminta dengan kekerasan? Kami minta bupati segera mendesak atau melaporkan kepada Dandim dan polres puncak agar Kapolsek Beoga di evaluasi total" hal ini disampaikan, sala satu intelektual Beoga nama enggan disebutkan.
(*)