Dalam kerja bakti tersebut, masyarakat fokus memperbaiki jembatan penyeberangan yang digunakan oleh kendaraan roda dua, roda empat, hingga kendaraan besar seperti truk. Selain itu, jalan yang rusak akibat sering dilalui kendaraan keluar masuk kampung dan distrik juga diperbaiki secara manual.
Yulius Ulim, tokoh intelektual Klayili Raya, menyampaikan keluhannya kepada awak media bahwa mereka bekerja seadanya dengan menggunakan peralatan yang juga seadanya, seperti cangkul, sekop, dan parang untuk menimbun jalan yang rusak.
"Kami mengharapkan pemerintah daerah dan Provinsi Papua Barat Daya dapat memberikan perhatian serius terhadap kondisi jalan di Distrik Klayili," harapnya Yulius.
Ia menegaskan pentingnya perbaikan jalan agar akses dari Kota Aimas menuju kampung-kampung di distrik ini menjadi lancar dan aman.
“Kami sebagai masyarakat berharap agar pemerintah provinsi Papua Barat Daya atau Kabupaten Sorong bisa bantu jalan kami, untuk aspal atau cor saja. Supaya kami bisa kesana kemari lancar,” ujar Yulius.
Pantauan awak media, kegiatan bakti sosialnya berlangsung dengan penuh antusiasme dan semangat tinggi dari seluruh petugas puskesmas, pelajar, dan masyarakat setempat yang terlibat langsung dalam perbaikan jalan tersebut.
"Diharapkan momentum positif ini dapat terus berlanjut demi kemajuan dan kesejahteraan bersama," tutupnya.
>Dedi