Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Babinsa Sukorejo Dampingi Vaksinasi Hewan, Peternak Pasuruan Diharap Terlindungi dari PMK

Selasa, Februari 04, 2025, 12:33 WIB Last Updated 2025-02-04T05:33:51Z


Pasuruan, Kompasone.com– Upaya mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak terus dilakukan di Kabupaten Pasuruan. Salah satunya dengan pelaksanaan vaksinasi ternak yang berlangsung di Desa Glagahsari, Kecamatan Sukorejo, Selasa (4/2/2025). Kegiatan ini melibatkan Babinsa Koramil 0819/23 Sukorejo, Sertu Kustoro, bersama Mantri Hewan Kecamatan Sukorejo, Sugeng Harianto, serta enam peternak yang membawa sapi mereka untuk divaksin.


Sertu Kustoro mengatakan bahwa kehadiran Babinsa dalam vaksinasi ini bertujuan untuk memastikan kelancaran kegiatan serta memberikan rasa aman bagi peternak. "Kami hadir untuk membantu masyarakat, khususnya peternak, agar sapi mereka tetap sehat dan produktif. Dengan vaksinasi ini, diharapkan sapi-sapi terbebas dari ancaman PMK yang dapat merugikan ekonomi peternak," ujarnya.


Menurutnya, PMK merupakan penyakit menular yang dapat menyebar dengan cepat di antara hewan ternak berkuku genap seperti sapi dan kambing. Oleh karena itu, vaksinasi menjadi langkah krusial dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit tersebut.


Sugeng Harianto selaku Mantri Hewan menambahkan bahwa vaksinasi ini adalah bagian dari program pemerintah dalam menekan angka kasus PMK. "Kami juga mengimbau para peternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang dan rutin memantau kesehatan ternak mereka agar terhindar dari penyakit," katanya.


Para peternak yang hadir pun mengapresiasi kegiatan ini. Salah seorang peternak, Suripto (45), mengaku merasa terbantu dengan adanya vaksinasi ini. "Saya berharap sapi-sapi kami tetap sehat dan tidak terjangkit PMK, karena kalau sakit bisa rugi besar," ujarnya.


Selain vaksinasi, petugas juga memberikan edukasi kepada peternak terkait gejala awal PMK, seperti lepuh pada mulut dan kuku, demam tinggi, serta kesulitan makan. Dengan mengetahui gejala lebih awal, peternak dapat segera melapor dan mendapatkan penanganan yang tepat.


PMK sendiri sempat menjadi ancaman besar bagi peternak di Indonesia, terutama pada tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah telah melakukan berbagai langkah untuk menanggulangi wabah ini, termasuk memperketat pengawasan lalu lintas ternak dan mempercepat distribusi vaksin.


Terkait hal itu, Babinsa dan petugas kesehatan hewan menegaskan bahwa program vaksinasi ini akan terus berlanjut secara berkala. Targetnya adalah seluruh sapi di wilayah Sukorejo mendapatkan vaksin agar kekebalan kelompok terhadap PMK bisa terbentuk.


Sinergi antara TNI, dinas peternakan, dan peternak sangat penting dalam upaya menjaga ketahanan pangan. Hewan ternak yang sehat akan berdampak langsung pada stabilitas ekonomi masyarakat, terutama bagi peternak yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini.


Selain vaksinasi, langkah lain yang juga ditekankan adalah pembatasan pergerakan hewan ternak yang belum divaksin, terutama di daerah yang rawan penularan PMK. Hal ini dilakukan agar penyakit tidak menyebar ke wilayah lain.


Sugeng berharap para peternak lebih proaktif dalam melaporkan kondisi ternaknya jika ada yang menunjukkan gejala PMK. "Kami siap membantu dalam pengobatan dan memberikan solusi terbaik agar peternak tidak mengalami kerugian besar," tambahnya.


Dengan adanya pendampingan dari Babinsa dan tenaga medis hewan, vaksinasi PMK diharapkan semakin luas cakupannya. Langkah ini diharapkan mampu menekan penyebaran penyakit serta menjaga produktivitas ternak di Kabupaten Pasuruan.


Muh

Iklan

iklan