Lampung, Kompasone.com - ( opini )
Kholid adalah nelayan dari Desa Kronjo, Kecamatan Pontang, Serang, Provinsi Banten.
Sosok Kholid viral lantaran salah satu orang yang berjuang memviralkan isu pagar laut Tangerang, Banten hingga naik ke isu nasional.
Sosok Kholid bahkan kini dianggap seperti pahlawan saat tiba di desanya.Warga beramai-ramai menjemput Kholid hingga memvideokannya. Terlebih ketika Kholid tampil di Indonesia Lawyer Club (ILC) beberapa waktu lalu.
Kholid tampak cerdas dengan suara-suara kritiknya terhadap pagar laut.
Misalnya saja dia membantah sejumlah analogi yang menyebut nelayan sendiri yang membangun pagar laut untuk menahan abrasi.
Isu tersebut kata Kholid ngawur, lantaran nelayan butuh uang Rp5 miliar untuk menyediakan 5 juta bambu membuat pagar laut.
Bahkan banyak juga yang menelepon menebar ancaman dan penghinaan padanya. Tapi semangat pak Khalid sangat luar biasa hebat nya. Mungkin ini lah pahlawan sejati di abad moderen ini.
"Kritik Kholid berakar pada langkah Pemerintah yang lambat dalam menangani kasus tersebut. Ia juga membandingkan langkah pemerintah ketika menangani kasus kecil seperti maling kayu"
Kita sebagai masyarakat sudah terlalu diinjak. Bahkan diinjak di dataran paling bawah sehingga sudah tidak ada dataran lagi kan berarti nunggu loncatan tertingginya. Ya inilah meledek, viral," ujarnya seperti dilihat dari unggahan akun TikTok @kholid.miqdar, Minggu (26/12/2025).
"Ini kehendak Allah, bukan berarti kemampuann saya. Tapi mungkin ini cara Allah membantu atau mendengar jeritan masyarakat yang terzalimi," sambungnya.
Diketahui, pagar laut di Tangerang telah dibongkar oleh pemerintah. Namun pemiliknya belum secara gamblang diungkap dan dimintai pertanggungjawaban.
Yang paling berkesan perkataan Pak Khalid "Kami sering makan ikan segar bukan sering makan uang segar dari pejabat"
(Honif)
