Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Masyarakat Adat Wondama Tolak Dukungan DAP Teluk Wondama Terhadap Salah Satu Calon, Desak Pimpinan DAP Berikan Penjelasan

Kamis, Januari 30, 2025, 13:06 WIB Last Updated 2025-01-30T06:07:24Z

 


Teluk Wondama, Kompasone.com - Perwakilan masyarakat adat Wondama mendatangi Kantor Dewan Adat Papua (DPA) Kabupaten Teluk Wondama di Kampung Iriati, Distrik Wasior, Teluk Wondama pada pukul 11.13 WIT, Kamis (30/01/2025). Kedatangan mereka bertujuan untuk menyampaikan aspirasi penolakan terhadap surat dukungan yang dikeluarkan oleh (DAP) Teluk Wondama tertanggal 28 Desember 2024, yang dianggap mencederai nilai-nilai kearifan lokal.


Hingga kami menilai bahwa DAP Wondama juga sebagai tim penelis bekerja Pofesional dan Netral tidak berpihak kepada salah satu calon anggota DPR OTSUS, dan tidak berikan dukungan kepada salah satu calon sehingga kami DAP Wondama harus bertanggung jawab atas dukungan tersebut terhadap salah satu calon.

 

Aspirasi penolakan tersebut diterima oleh Robert Korwa, Staf DAP Wondama dan Dalam menyampaian, Bastian Sayori, salah satu perwakilan masyarakat adat, menyatakan penolakan tegas terhadap surat dukungan DAP Wondama yang diberikan kepada salah satu calon.

 

"Surat dukungan DAP Wondama telah mencederai rasa kepercayaan, kebutuhan, keterbukaan, kekerabatan, dan kekeluargaan yang selama ini kami junjung tinggi di Tanah Peradaban," tegas Bastian. "Tindakan DAP Wondama ini telah mencederai nilai-nilai kearifan lokal dan tidak mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan di Wondama."

 

Bastian juga menambahkan bahwa perwakilan masyarakat adat Wondama menilai surat dukungan DAP Wondama sebagai tindakan yang tidak adil, penyalahgunaan wewenang dan jabatan, serta konspirasi yang dapat dituntut secara hukum.

 


"Kami perwakilan masyarakat adat Wondama mendukung Matius Gun Ramar sebagai calon yang telah didiskriminasi," ujar Bastian. "Kami merasa bahwa Matius Gun Ramar adalah anak muda yang dapat membawa cahaya terang bagi Wondama untuk duduk di kursi DPR Jalur Otsus Provinsi Papua Barat."

 

Perwakilan masyarakat adat Wondama juga menyatakan ketidakpercayaan mereka terhadap keberadaan DAP Daerah Wondama dan melakukan penutupan kantor DAP hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

 

Robert Korwa, Staf DAP Teluk Wondama, menerima aspirasi yang disampaikan dan menyatakan bahwa aspirasi tersebut akan diserahkan kepada Pimpinan DAP Wondama yang saat ini sedang berada di luar kota Wasior untuk menyelesaikan urusan.

 

"Kami sebagai staf biasa di DAP Wondama tidak memiliki kewenangan untuk memberikan penjelasan terkait aspirasi penolakan ini," ujar Robert. "Aspirasi ini akan kami serahkan kepada Pimpinan DAP untuk ditindaklanjuti."

 

Kejadian ini menunjukkan adanya ketegangan di internal masyarakat adat Wondama terkait dukungan politik yang diberikan oleh DAP Wondama. Perwakilan masyarakat adat Wondama menuntut penjelasan dan transparansi dari DAP Wondama terkait surat dukungan yang dikeluarkan. 

 

Dan berdasarkan hasil pantauan awak media, kedatangan perwakilan masyarakat adat wondama didampingi oleh Kbo Intel Marthen Tonga, Polres Teluk Wondama dan Ipda. Ruslan, Ka Polsek Wasior Teluk Wondama. 


(tonci)

Iklan

iklan