Maluku, Kompasone.com - perusahan yang bergerak di bidang kontruksi jalan diduga sudah membuat Rakyat Fordata susah, lantaran proyek tersebut belum membayar hak hak masyarakat.
Para tokoh masyarakat dan tokoh adat berharap perusahaan tersebut harus membayar batu dan pasir alis bahan - bahan (matrial) kepada masyarakat setempat, Sabtu, (13/04/2024).
Oleh sebab itu media ini pada waktu yang lalu berkesempatan mengunjungi kecamatan Fordata namun hasil investigasi banyak keluhan masyarakat yang seolah olah jadi korban penipuan dari perusahan yang tidak jelas arah Rimbanya kemana saja.
Wartawan media ini mencoba menyelusuri PT Tanimbar Sejatera di kabupaten kepulauan Tanimbar Saumlaki tidak menemukan titik terang, hal ini dapat di sayangkan dari mana asal usulnya perusahan tersebut bisa memenangkan tender proyek yang besar ini sebesar Rp 4 miliyar, sungguh suatu nilai yang fantastis.
Proyek jalan tersebut adalah DAK Tahun anggaran 2019, untuk itu (sw) berharap, pemerintahan tahun 2019 dan kadis PU Bina Marga yang harus bertanggung jawab dalam kasus proyek tersebut, hal ini dapat dikatagorikan proyek bermasalah.
Ini akibat yang membuat wilayah Tanimbar tidak maju - maju karena banyak indikasi proyek bermasalah,
" Kita berharap apa bila pilkada tahun ini kita harus memilih pemimpin yang sederhana dan peduli untuk masyarakat, bukan kita memilih pemimpin yang selalu tidak peduli kepada rakyat Tanimbar, " Ujar Simon w.
Warga masyarakat berharap pemerintah daerah duduk bersama dengan PT Tanimbar Sejatera agar bisa mengambil satu harapan yang pasti supaya
masyarakat yang belum di bayar batu dan pasir segera di bayarkan, bukan pemerintah dan PT Tanimbar Sejatera cuci tangan dalam kasus proyek jalan trans Fordata ini.
Harapan masyarakat PT Tanimbar sejatera harus segera membayar bahan matrial kami, dan apa bila tidak membayarkan maka resikonya masyarakat akan membuat pemblokiran jalan tersebut.
( Sw )
