Tanjungpinang, kompasone.com - Ketua GAMNR Sasjoni, salah satu aktivis pergerakan di Kepulauan Riau, menyampaikan keprihatinan mendalam atas perkembangan terbaru di balik kasus dugaan mafia tanah yang menyeret nama Ferry Kesuma ke proses hukum. Menurutnya, situasi ini menunjukkan tanda-tanda yang tidak sehat dalam penegakan keadilan. Sabtu (6/12/25).
“Ini miris sekaligus menyedihkan. Dugaan kasus yang seharusnya menjadi objek utama pemeriksaan justru berbalik arah. Konten kreator yang sejak awal hanya mempublikasikan informasi publik malah diperiksa, bahkan kini diseret dengan dalih laporan pihak tertentu,” tegas Sasjoni.
Ia menyoroti bahwa pihak pelapor disebut-sebut sebagai pengusaha ternama yang selama ini sering dikaitkan dengan isu rokok ilegal hingga perobohan Hotel Pura Jaya,Dua kasus yang juga masih menyimpan banyak tanda tanya publik.
Sasjoni menegaskan bahwa proses hukum tidak boleh terlihat seperti “pesanan oligarki” atau upaya terstruktur untuk membungkam suara aktivis dan para pengkritik. Ia berharap kepolisian dan seluruh pihak berwenang bekerja profesional, objektif, dan menjunjung tinggi asas keadilan tanpa intervensi pihak mana pun.
“Kami meminta aparat penegak hukum menempatkan kepentingan hukum di atas kepentingan segelintir elit. Jangan sampai ruang kebebasan berekspresi dan kontrol publik justru dipersempit melalui kriminalisasi,” tutupnya.
Sultan Edy
