Tulungagung, kompasone.com - Lamban namun pasti, perputaran atau rotasi jabatan pasti akan terjadi di setiap organisasi. Seperti yang terjadi di lingkup Pemerintah Kabupaten Tulungagung Jawa Timur kali ini.
Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah janji dipiimpin langsung oleh Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa, Kamis (11/12//25).
Gatut Sunu mengatakan jika keputusan terkait pergeseran posisi strategis ini merupakan hasil dari rangkaian mekanisme yang telah dilaksanakan dengan melibatkan tim panitia seleksi (pansel).
"Pansel telah menggelar penilaian di Surabaya beberapa waktu lalu, dan semua hasil keputusan sudah sesuai dengan regulasi dan perundang - undangan yang berlaku," kata Gatut Sunu.
Terkait evaluasi spesifik yang menjadi dasar utama pergeseran sekertaris daerah, bupati menegaskan bahwa segala keputusan diambil berdasarkan hasil tes kompetensi yang hasilnya diketahui secara utuh oleh tim pansel sebagai dasar pergeseran sekaligus pelantikan.
Dipastikan paska pelantikan ini, kursi jabatan akan mengalami kekosongan pejabat definitif di beberapa OPD.
Dan untuk menjaga roda pemerintahan tetap berjalan lancar, Gatut Sunu memutuskan untuk segera menunjuk pelaksana harian (Plh) pada lima jabatan eselon II yang kosong, diantaranya jabatan sekertaris daerah, Kepala DPMD, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pengairan dan Permukiman, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
"Kekosongan sementara akan di isi oleh Plh, sambil menunggu proses lelang jabatan selanjutnya," ujar Gatut Sunu.
Bupati Gatut Sunu mengingatkan kepada seluruh pejabat yang baru saja dilantik untuk segera bekerja dengan cepat, mengingat sisa waktu tahun anggaran 2025 yang tinggal dalam hitungan hari, namun penyerapan anggaran harus tetap optimal.
"Harapan kami agar anggaran ini bisa terserap secara maksimal di sisa waktu yang tinggal beberapa hari ini," tegas Gatut Sunu.
Untuk 15 ( lima belas) pejabat yang mengalami pergeseran jabatan dalam mutasi kali ini, bisa dibilang terbagi dalam dua gerbong yang berbeda, yaitu lima yang dilantik dari hasil lelang serta sepuluh pejabat yang dilantik dari hasil rangkaian proses mutasi jabatan.
Dalam gerbong mutasi jabatan kali ini, sepuluh orang yang bergeser adalah Sony Welly Ahmadi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Satpol PP menjadi Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) menggantikan Agus Suswantoro yang bergeser menjadi Kepala Disnakkeswan dan Mulyanto Kepala Disnakkeswan yang lama beralih posisi menjadi Staf Ahli Bidang Kemayarakatan.
Selanjutnya Lugu Tri Handoko dari Kepala Dinas Perikanan menjadi Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, menggantikan Haryono A.P yang beralih posisi menjadi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP), Kepala Dinas Perikanan digantikan oleh Robinson Pasaoran Nadeak yang semula menjabat sebagai Kepala BPBD dan jabatan Kepala BPBD yang baru di isi oleh Sudarmadji.
Dan jabatan Sekertaris DPRD selanjutnya di jabat oleh Rahandi Puspita Bintara yang sebelumnya merupakan Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung, Tri Hariadi yang semula merupakan sekertaris daerah digeser menjadi Kepala Disnakertrans dan Esti Purwanti dari Irban I Inspektorat menjadi Inspektur.
Sementara itu lima pejabat yang dilantik dari proses lelang jabatan di antaranya adalah, Ardian Candra yang semula Sekretaris Satpol PP menjadi Kepala Disbudpar, Erwin Novianto yang sebelumnya menjabat Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan menjadi Kepala Dinas PUPR, dan Reni Prasetyawati Eka Wulandari Sekretaris Bapenda menjadi Kepala Dinas Sosial.
Dan dua posisi strategis di bidang kesehatan di jabat oleh Desi Lusiana Wardani yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes kini menjadi Kepala Dinas Kesehatan serta dr Zuhrotul Aini yang sebelumnya merupakan Wadir Pelayanan sekaligus Plt Direktur RSUD dr Iskak akhirnya bergeser menjadi direktur di rumah sakit yang sama yakni RSUD dr Iskak.
Untuk sekedar diketahui, dr Zuhrotul Aini, Sp.A., M.Kes dikenal sebagai inovator di balik layanan SIKARISMA (Sistem Kirim Obat Sampai Rumah Tanpa Antri Secara Aman, Cepat, dan Akurat) yang merupakan sebuah inovasi layanan antar obat gratis bagi pasien.
Tidak hanya itu, dokter kelahiran Pasuruan 51 tahun lalu ini, sejak menjabat sebagai Plt Direktur telah berhasil membawa RSUD dr Iskak naik status menjadi Rumah Sakit Tipe A (Tersier) per 17 Juli 2025 lalu.
Dengan kenaikan status ke tipe A ini berarti RSUD dr Iskak telah mengalami peningkatan kualitas kelengkapan layanan. Dan dr Aini juga .mampu meneruskan tradisi RSUD dr. Iskak yang dikenal unggul dalam inovasi serta pelayanan kesehatan di tingkat nasional dan internasional.
Tidak hanya itu, dokter lulusan salah satu universitas ternama di Surabaya yang mengawali karier sebagai Kepala Puskesmas Kampak Trenggalek ini juga telah berhasil mengembangkan RSUD dr. Iskak menjadi rumah sakit rujukan dengan fasilitas yang lebih komprehensif untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Tulungagung dan sekitarnya.
#sigit
