Sumenep, Kompasone.com – Di balik padatnya agenda peningkatan kapasitas kelembagaan dan penambahan wawasan di Ibu Kota Negara (IKN), para Kepala Desa yang tergabung dalam Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI) Kabupaten Sumenep menunjukkan sebuah potret kekompakan yang menawan. Mereka berhasil meramu antara ketegasan tugas dan kebutuhan akan hiburan yang sehat.
Dalam sebuah momen santai, terlihat jelas bagaimana para pemimpin desa ini melepas kepenatan dengan penuh kegembiraan. Alunan musik menjadi medium seni yang dipilih untuk menghilangkan tekanan kerja (stres) dan mempererat ikatan persaudaraan. Bernyanyi dan berjoget riang bersama-sama menjadi ekspresi kebersamaan yang hangat di antara kawan sejawat PKDI Sumenep.
Kekompakan yang terlihat dalam suasana gembira ini sesungguhnya adalah cerminan dari kesatuan tekad dan tujuan mereka. Di balik tawa dan irama musik, tersemat semangat yang sama untuk menimba ilmu dan pengalaman demi kemajuan desa masing-masing. Mereka datang sebagai satu kesatuan, bersatu dalam cita-cita luhur membangun peradaban desa yang lebih baik.
Salah satu sosok yang terlihat aktif menghibur rekan-rekannya adalah H. Miskun Legiyono, mantan Ketua PKDI Semadura yang dikenal memiliki ketegasan dalam memimpin pembangunan desa. Dalam kesempatan tersebut, beliau tampak riang gembira, sengaja menciptakan suasana yang menghibur agar teman-temannya dapat bergembira.
Saat dikonfirmasi oleh awak media melalui pesan singkat, H. Miskun Legiyono, yang akrab disapa H. Iyon, menjelaskan dengan santun dan bersahaja. 15:47 Saptu 8/11/25
"Saya hanya menghibur teman-teman saja, tidak lebih dari itu. Tujuannya agar teman-teman PKDI tidak terlalu spaneng (tegang) dengan kondisi dan situasi di IKN saat belajar dan menambah wawasan serta pengalaman. Tentu, tidak ada salahnya kita mencari hiburan yang positif," jelasnya dengan nada santai.
Beliau juga menegaskan bahwa kegiatan hiburan yang mereka lakukan murni sebatas ekspresi kegembiraan yang sehat dan positif. "Kami pastikan, ini sebatas hiburan saja. Tidak ada alkohol, tidak ada narkoba," pungkasnya, menjamin bahwa kekompakan tersebut terjalin dalam batas-batas etika dan norma yang berlaku.
Momen kebersamaan ini menjadi pesan yang kuat bahwa pemimpin desa pun memerlukan ruang untuk berekreasi secara positif. Seni dan persaudaraan dapat menjadi katalisator ampuh untuk memperkuat soliditas tim, sehingga semangat untuk membangun desa tetap terjaga, bahkan setelah menghadapi agenda kerja yang padat.
(R. M Hendra)
