TAPUT, kompasone.com - Pagi itu halaman SD Negeri 173281 Lumban Julu, Desa Lobu Siregar I, tampak hidup. Rabu (22/10/25).
Anak-anak berlarian kecil sambil membawa sapu, beberapa memungut daun yang gugur, sementara yang lain duduk rapi membaca di pojok literasi.
Di tengah kesederhanaan sekolah desa ini, tumbuh semangat besar menanamkan karakter dan kepedulian sejak dini.
Wakil Bupati Tapanuli Utara Deni Parlindungan Lumbantoruan hadir menyapa para siswa dengan senyum hangat.
“Siapa yang sudah membaca buku hari ini?” ujarnya ringan. Serentak, suara anak-anak menjawab riuh, disambut tawa lepas dan tepuk tangan kecil yang tulus.
Namun kunjungan itu bukan sekadar agenda seremonial, Wabup Deni juga datang untuk memastikan dua program unggulan daerah, Saitapaias dan Tapamajuma, benar-benar hidup di sekolah-sekolah dasar.
Program Saitapaias mengajarkan kebersihan, kerapian, dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Setiap pagi, siswa membersihkan halaman, merapikan ruang kelas, dan menyiram tanaman.
“Kami senang kalau sekolah bersih, jadi semangat belajar,” ujar sejumlah siswi kelas V di SD itu, sambil tersenyum malu memegang sapu kecil di tangannya.
Sementara program Tapamajuma menumbuhkan semangat literasi dan numerasi dengan cara yang menyenangkan.
Anak-anak duduk melingkar di tikar sederhana, saling bercerita dan membaca dengan antusias.
“Yang penting anak-anak tidak takut belajar, dan berani bermimpi,” kata Wabup Deni.
Kepala Sekolah SDN 173281 Lumban Julu, Tiurma Simanjuntak menambahkan bahwa kedua program ini membuat anak anak lebih mandiri dan bertanggung jawab.
"Mereka mulai sadar arti kebersihan dan rajin membaca tanpa disuruh. Itu kebahagiaan tersendiri bagi kami para guru,” ujarnya.
Wabup Deni berharap nilai-nilai yang ditanamkan lewat program ini akan menjadi fondasi bagi generasi muda Tapanuli Utara.
“Pendidikan bukan hanya soal angka di rapor, tapi tentang membentuk pribadi yang peduli, tangguh, dan berkarakter. Inilah generasi Taput yang kita cita-citakan,” ucapnya.
(Bernat L Gaol)
