Bintan, kompasone.com - Semakin banyaknya kapal barang yang masuk di Bintan ini, semakin banyak pula pelabuhan tikus yang di buat oleh pengusaha bisnis diduga ilegal di Kijang.
Ini adalah kurang tegasnya dari dinas pada pemerintah Bintan dan juga dinas pertikal dalam mengawasi pelabuhan ilegal tersebut. Ap lagi barang yang di bawa kapal barang tersebut itu beraneka rupa.
Pada pantauan media kompasone.com di Pelabuhan Sungai Enam sebelahan Pelabuhan Pak Kader, aktivitas muat barang begitu padatnya, ditambah pula dengan kapal yang banyak di pelabuhan tikus itu. Yang anehnya, dari petugas pelabuhan Syahbandar, Bea Cukai dan Polairud itu tidak ada di pelabuhan tersebut.
Saat media kompasone.com mengambil gambar di larang salah seorang anak buah kapal (ABK) sebut saja Bujang.
"Jangan di foto di lokasi pelabuhan ini, lagi pula untuk apa foto di sini, ini bukan tempat pariwisata," cetusnya dengan bahasa yang agak mengejek.
Bujang menjelaskan barang di muat kedalam kapal mau dibawa ke Pulau Tarempak. "Dalam satu bulan itu tiga kali pulang pergi membawa barang ini, ia kami terus terang aja semua barang kami bawak, yang penting ongkosnya," kata Bujang.
Tambah Bujang, perjalanan dari Kijang ke Tarempak itu makan waktu 20 jam, kalau cuaca bagus.
"Kalau di laut cuaca tak ada gelombang, kalau cuaca ada gelombang itu bisa makan waktu lama, di tambah pula dengan angin ribut, di situlah jadi lama sampai ketempat tujuan," ujarnya mengakhiri.
(Handoko).
