Pasuruan, Kompasone.com – Peringatan Haul Akbar Mbah Ratu Ayu Ibu, Syari’ah Khodijah Binti Syarif Hidayatullah, yang dilaksanakan pada 18-19 Januari 2025, di Masjid Syari’ah Khodijah Bangil, mengukir momen penuh khidmat.
Acara ini tidak hanya berfungsi sebagai seremonial mengenang almarhumah, tetapi juga sebagai momentum untuk meresapi nilai-nilai yang telah beliau tanamkan selama hidupnya, dengan fokus pada kebajikan, ilmu, dan kasih sayang terhadap umat.
Acara yang berlangsung selama dua hari tersebut melibatkan berbagai pihak, dari organisasi masyarakat hingga instansi pemerintah. Kehadiran TNI, Polri, Banser, serta berbagai komunitas seperti REMAS Mbah Ratu Swadesi, Karang Taruna Wetan Alun, dan kelompok-kelompok sosial lainnya, menunjukkan solidaritas dan kekompakan masyarakat dalam menyukseskan peringatan ini. Kolaborasi mereka mencerminkan semangat gotong royong dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kelancaran acara.
Peringatan dimulai dengan penuh khidmat pada pagi Sabtu, 18 Januari, dengan kegiatan Khotmil Qur'an yang dipimpin oleh para jamaah di masjid. Pembacaan Al-Qur'an ini menjadi bentuk penghormatan mendalam terhadap Mbah Ratu Ayu Ibu, sosok yang dikenal luas karena dedikasinya dalam mengajarkan ajaran agama dan membimbing umat menuju kehidupan yang lebih baik. Tidak sekadar doa, acara ini juga berfungsi untuk mempererat silaturahmi antarwarga dan mengingatkan pentingnya melanjutkan amal kebaikan yang telah beliau wariskan.
Pada Ahad pagi, 19 Januari, acara dilanjutkan dengan Puncak Haul Akbar yang dimulai pukul 08.00 WIB, di mana ribuan jamaah berkumpul di Masjid Syari’ah Khodijah untuk berdoa bagi almarhumah. Momen ini tidak hanya sekadar mengenang, tetapi juga menjadi kesempatan untuk memohonkan ampunan dan rahmat Allah SWT bagi beliau, serta untuk memperbaharui semangat umat dalam menjalankan ibadah yang ikhlas dan penuh kesungguhan.
Malam harinya, pukul 19.30 WIB, acara berlanjut dengan Malam Asyroqolan dan pembacaan Maulid Simthudduro. Ribuan jamaah kembali hadir untuk mengikuti pembacaan Maulid yang dipenuhi keberkahan. Pembacaan ini bukan hanya sebagai ekspresi cinta terhadap Rasulullah SAW, tetapi juga sebagai doa bagi umat Islam, agar kedamaian dan berkah senantiasa mengalir dalam kehidupan mereka. Selain itu, acara ini menjadi penghormatan kepada para ulama dan wali Allah yang telah mempersembahkan segala dedikasi mereka demi kesejahteraan umat.
Peringatan Haul Akbar ini bukan sekadar mengenang Mbah Ratu Ayu Ibu, melainkan sebagai ajakan untuk memperdalam keimanan dan menjaga komitmen dalam beribadah. Sebagai warisan yang ditinggalkan oleh almarhumah, nilai-nilai keikhlasan dan ketulusan dalam beramal terus hidup dan menjadi sumber inspirasi bagi umat Islam. Acara ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga ukhuwah islamiyah, mempererat persaudaraan, dan terus berusaha mengikuti jejak kebaikan yang telah beliau contohkan selama hidupnya.
Kegiatan ini juga menjadi ruang untuk merefleksikan kembali tujuan hidup yang lebih besar, yaitu menciptakan kehidupan yang penuh dengan kedamaian dan kebaikan, serta memperbaiki diri dalam menjalankan perintah agama.
Mbah Ratu Ayu Ibu, melalui warisan ilmu dan budi pekertinya, telah menanamkan benih kebaikan yang kini berkembang di tengah masyarakat, memberikan penerangan di jalan kehidupan umat Islam.
Muh