Pasuruan, Kompasone.com - Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Pasuruan Kota melakukan langkah proaktif untuk menangani video yang viral dan menunjukkan aksi pengeroyokan di depan Indomaret Petamanan.
Insiden yang terjadi pada Sabtu, 30 November 2024, sekitar pukul 00.30 dini hari menarik perhatian publik dan menimbulkan berbagai spekulasi mengenai konteks dan pelaku.
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan yang mendalam, pihak kepolisian berhasil mengidentifikasi individu-individu yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Obyek kejadian adalah Indomaret Fresh Dr. Wahidin Sudiro Husodo, dan dua remaja yang terekam dalam video tersebut adalah FED (17 tahun) dan MF (14 tahun), keduanya merupakan pelajar yang berasal dari Kota Pasuruan.
Iptu Choirul Mustofa SH, MH., selaku Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, menegaskan bahwa walaupun korban tidak ingin melanjutkan laporan resmi kerana masalah tersebut dianggap telah diselesaikan secara pribadi, pihaknya tidak akan tinggal diam. "Meskipun demikian, kami tetap akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengedukasi dan mencegah terulangnya kejadian serupa," ujar Iptu Choirul.
Iptu Choirul juga menambahkan bahwa proses pemanggilan pelaku yang teridentifikasi akan dilakukan melalui koordinasi dengan sekolah masing-masing untuk memberikan bimbingan. "Langkah ini kami ambil untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai dampak dari tindakan mereka," imbuhnya.
Dalam interogasi yang dilakukan, korban FED menjelaskan bahwa insiden tersebut berakar dari masalah pribadi yang berkaitan dengan hubungan dengan teman cewek. Dia memastikan bahwa tidak ada luka serius yang dialaminya dan menyatakan bahwa konflik yang terjadi sudah dianggap final di antara mereka. "Ini hanya masalah pribadi, jadi kami tidak ingin memperpanjang masalah ini karena sudah selesai," ucapnya tegas.
Di sisi lain, Kasat Reskrim memberikan penjelasan bahwa insiden ini adalah hasil dari konflik antar siswa dan tidak ada kaitannya dengan aksi yang melibatkan kelompok gangster, seperti yang sebelumnya dispekulasikan oleh segelintir pihak. "Kami mengonfirmasi bahwa ini adalah konflik personal semata," tambah Iptu Choirul.
Dia juga menegaskan komitmen pihak kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polres Pasuruan. "Kami akan terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman bagi masyarakat, khususnya para remaja," ungkapnya.
Lebih jauh, Kasat Reskrim meminta kepada orang tua dan pihak sekolah untuk lebih aktif dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka. "Penting bagi orang tua dan sekolah untuk saling berkolaborasi dalam mengawasi aktivitas anak-anak, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah," kata Iptu Choirul.
Dalam konteks masyarakat yang lebih luas, langkah proaktif Sat Reskrim diharapkan dapat memberi pendidikan yang berharga bagi generasi muda mengenai dampak dari tindakan mereka, serta pentingnya menyelesaikan perselisihan secara damai.
"Ketika berita ini menyebar, kami berharap masyarakat dapat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak akurat. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih bijak dalam menghadapi permasalahan,” pungkas Kasat Reskrim.
Sejalan dengan langkah ini, diharapkan kejadian serupa tidak terulang, dan semua pihak dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi perkembangan generasi muda di Kota Pasuruan.
Muh