Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Aktivis Desak Kapolri Ambil Alih Kasus Pembunuhan Mahasiswa Muhammadiyah Di Tanah Abang, Pali

Selasa, Mei 28, 2024, 19:56 WIB Last Updated 2024-05-28T12:56:03Z


Palembang, Kompasone.com — Sejumlah Aktivis mendesak Kapolri segera mengambil alih kasus pembunuhan keji Robi Oktavian Dwi Candra ( 21 Tahun ), Mahasiswa Muhammadiyah Palembang, yang mayatnya ditemukan di Desa Raja Barat, Kecamatan Tanah Abang,Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir,Sumatera Selatan, Rabu ( 28/12/2022 ) satu Tahun yang lalu.

 

 Kasus pembunuhan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ekonomi semester akhir ini membuat geger Masyarakat Kecamatan Tanah Abang, Pali. Saat itu, seorang berjenis kelamin laki laki ditemukan tidak bernyawa di Desa Raja Barat, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Pali,Rabu ( 28/12/2022) sekitar pukul 0.6.00 WIB.


Mayat ditemukan tanpa busana dan terdapat banyak bercak darah di sekujur tubuh dan dilarikan ke Rumah Sakit Pratama Tanah Abang untuk dilakukan penyelidikan oleh jajaran Kepolisian.     


Setelah jenazah pemuda tersebut dibawa jajaran Polsek Tanah Abang ke Rumah Sakit Pratama,identitasnya pun berhasil diketahui yaitu Warga Desa Purun Timur,Kecamatan Penukal Kabupaten Pali,yang bernama Robi Oktavian Dwi Candra ( 21 ),Mahasiswa semester akhir Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang.


Dari keterangan Ali Syarif,ayah korban,anaknya pulang  pada selasa siang ( 27/12/2022) ke rumahnya dalam rangka libur kuliah.Sesampainya dirumah, korban makan bersama keluarga. Setelah itu korban meminta izin untuk bermain dengan temannya. Namun, Rabu pagi Ali Syarif mendapat kabar duka, ditemukannya jenazah Robi anak keduanya itu.

  

Pasca kejadian, Polisi melakukan pemeriksaan saksi saksi. Total ada 1O orang saksi sudah dimintai keterangan.

    

Namun,satu tahun kasus pembunuhan ini terjadi, Polres Pali yang menangani kasus ini belum menemukan pelakunya. Ini menjadi pertanyaan besar warga Kecamatan Penukal khususnya dan umumnya masyarakat Kabupaten Pali.


" Masak kasus besar belum berhasil di ungkap siapa pelakunya.Padahal sudah banyak saksi yang diperiksa. Ini ada apa," ujar Asmawi,HS, salah seorang Aktivis, pendamping keluarga korban.


Menurut Asmawi,HS, orang tua korban, Ali Sarip berbagai upaya dilakukan untuk mencari Keadilan. Namun tak membuahkan hasil.Orang tua korban, hanya menuntut Keadilan. Minta Polisi segera membuka tabir pembunuhan tersebut. Siapa, anak siapa dan apa motifnya.


Menurut Asmawi, orang tua korban,Ali Sarip,selama ini dua kali menerima surat dari Polres Penukal Abab Lematang Ilir.Surat pertama, Nomor: L6/XII/2022/Satreskrim tertanggal 18 Desember 2022 perihal: Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penelitian Laporan dan surat kedua, Nomor: SP2HP/L6/1/2023/Satreskrim tertanggal 18 Januari 2023 Perihal: Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan ( SP2HP).


 Dari Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan ( SP2HP) yang diterima Ali Sarif, bahwa Penyelidik telah melakukan pemeriksaan saksi saksi. Namun,sampai saat ini,Ali Sarif, orang tua korban belum mendapat informasi dari Polres Pali perkembangan penanganan kasus tersebut.


" Kami belum menerima informasi dari Polres Pali apakah sudah ditingkatkan statusnya ke Penyidikan dan menemukan pelakunya," ujar Asmawi,yang juga Koordinator Nasional Society Corruption Investigation ( SCI ).


Menurut Asmawi,pihaknya sudah mendesak Kapolda Sumatera Selatan untuk segera mengambil alih kasus tersebut,namun sampai saat ini pelakunya belum berhasil ditangkap.


Untuk itu Asmawi mendesak Kapolri segera mengambil alih kasus pembunuhan Mahasiswa Semester akhir Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah tersebut yang ditangani Polres Pali.



( Haris Munandar )

Iklan

iklan