Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Warung Remang-remang, Warung maksiat marak Salah satu warung esek-esek Tanjung Pati

Rabu, Februari 21, 2024, 19:48 WIB Last Updated 2024-02-21T12:48:30Z


Limapuluh-kota, Kompasone.com  –  Warung remang-remang di Tanjung Pati Kab.Limapuluh-kota tidak pernah terjamah aparat Penertiban Pemerintah wilayah. Jumlahnya semakin bertambah dan meresahkan warga Tanjung Pati, belakangan ini.


Tempat maksiat berkedok warung minuman tuak itu leluasa beroperasi diduga lakukan praktek prostitusi Warung tersebut berada dalam perkebunan Masyarakat.


Warung yang menawarkan Wanita-wanita( ladies) itu, semakin meresahkan warga Kecamatan Harau di duga Tempat esek-esek,  yang menawarkan daun muda  dewasa ini, sangat meresahkan dan menjadi sumber perpecahan rumah-tangga warga sekitarnya.


Sumber-sumber yang dihimpun awak media mengungkapkan bahwa tempat-tempat maksiat itu, seakan akan kebal dari  teguran ataupun swiping dari pihak aparat berwenang.



Putri nama samaran( 24 ), salah seorang ladies pelayan para tamu yang datang mengatakan bahwa jam tayang  mulai pukul 16.00 Wib hingga dini hari. Hasil pantauan awak media setidaknya terdapat belasan wanita muda di warung tuak milik inisial OY.yang ada di kawasan setempat.



Dengan ada ladies-ladies pelayan berkedok mengharapkan uang tips banyak para warga setempat ada dugaan Praktek prostitusi  Seperti yang diungkapkan Wanita paru baya SN malam itu Selasa 20 Februari. 


Tarif yang ditawarkan berkisar Rp 100 hingga 150 ribu rupiah, untuk menemani dan mendampingi penuang minuman. Nilai itu tergantung sepi, hingga ramainya pengunjung. Sedangkan untuk dibooking keluar maka tarifnya berbeda Lagi. Jumlahnya sesuai kesepakatan, jelas SN.


Menurut  salah seorang pemuka masyarakat  Tanjung Pati yang meminta Namanya di tulis inisial UJ (45 ) mengatakan bahwa  keberadaan warung itu pernah dilaporkan pada pemerintahan Nagari. Namun laporan dan pengaduan mereka tidak digubris.  warung maksiat itu tetap beroperasi dan semakin merajalela dan menjadi-jadi.


Hasil pantauan awak media, selasa kemarin, belum terlihat adanya tanda-tanda adanya tindakan dari pemerintahan ataupun pihak berwenang. Sampai saat ini, Apakah ini akan kita biarkan hingga warung remang - remang ini, lebih leluasa merusak rumah tangga.


Sebagaimana diungkap Mr (62) bahwa ia sangat mengkuatirkan akan moral remaja-remaja saat ini,yang akan rusak,  jika di biarkan merajalela,  Lelaki tua yang berprofesi petani itu, menyangsikan berkembang-biaknya penyakit kelamin di kalangan masyarakat yang bukan suami istri.


Melalui awak media ia berharap kiranya pihak yang berkempeten segera  turun tangan membersihkan praktek maksiat yang dimaksud.


Kabupaten 50 Kota : Warga dan Tokoh Masyarakat Tanjung Pati, minta Segel Warung remang-remang yang diduga sebagai tempat esek esek di salah satu warung tuak, tanjung Pati  di Kab 50 kota  selasa, 20/02/2024 malam. 


Penertiban ini merupakan tindak lanjut atas banyaknya laporan masyarakat tentang keresahan adanya warung remang-remang ini.


Didalam laporan masyarakat , yang berada di sekitar meminta petugas kepolisian maupun satpol PP,  harau, turun kelokasi, Karena warga mulai resah diduga warung tuak ini, sebagai tempat esek-esek yang berujung maksiat.


sesuai informasi yang diterima wartawan kompasone.com  dalam keluhan yang di sampaikan masyarakat dalam  Minggu ini. warga juga mengatakan selain dari  minuman tuak yang dijual,miraspun berjejeran di meja tersebut saat malam hari.

.

Dari hasil pantauan,  puluhan wanita malam sangat banyak dan ramai di tempat ini, yang lagi asyiknya bersama  tamu, sambil berpelukan, menuangkan minuman yang ada. juga banyak fasilitas  tempat duduk yang  berada di halaman warung tuak beserta lampu gemerlap.


Dan yang paling membuat masyarakat resah, ada  wanita malam yang bermodus penuang  minuman, namun ternyata wanita tersebut adalah pemuas nafsu birahi para lelaki alias pelacur yang bisa di ajak jalan.


Di tambah Musik yang keras membuat warga setempat tidak nyaman  dan resah adanya warung tuak, remang - remang ini.

Apalagi pada malam Minggu sangat ramai sekali penikmat tuak dan wanita malam.

Pada saat pengunjung sudah mulai pulang hiruk pikuk terdengar bagi warga di sekitar di sepanjang jalan kampung ini, yang membuat masyarakat terganggu.


Harapan masyarakat.kepada pihak berwajib maupun satpol PP, supaya manangani ini dengan serius, memberikan surat teguran terhadap pemilik warung tuak, atau menutupnya.


( Indra adrismel.)

Iklan

iklan