Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

SPPG Pahae Marsiurupan, Harapan Baru untuk Masyarakat Pahae Julu

Jumat, November 07, 2025, 18:16 WIB Last Updated 2025-11-07T11:16:59Z

 


TAPUT, kompasone.com - Pagi itu, udara sejuk Pahae Julu terasa berbeda. Di halaman sederhana tempat berdirinya Sentra Penyediaan Pangan dan Gizi (SPPG) Pahae Marsiurupan, warga sudah berkumpul sejak pagi.


Di hadapan mereka, Bupati Tapanuli Utara Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat (JTP) meresmikan SPPG sebuah langkah nyata untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat Pahae Julu.


Bagi warga, ini bukan sekadar seremoni, melainkan awal dari perubahan besar menuju hidup yang lebih sehat dan mandiri.


“Kami sangat bersyukur. Akhirnya ada perhatian nyata dari pemerintah untuk mendampingi kami soal gizi dan pangan sehat. tutur Jupri Sitompul, perwakilan Yayasan Pahae Marsiurupan yang menjadi mitra utama dalam pembangunan SPPG.


“Kami juga siap bekerja sama dengan semua pihak agar program ini benar-benar membawa manfaat bagi warga,” tambahnya.


Lebih dari Sekadar Pusat Pangan

SPPG ini tidak hanya menyalurkan bahan pangan, tetapi juga menjadi pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat.


Warga belajar cara mengolah makanan lokal menjadi hidangan bergizi, menjaga kebersihan dalam proses memasak, serta memahami pentingnya pola makan seimbang bagi anak dan keluarga.


Menurut data Yayasan Pahae Marsiurupan, hingga kini sudah ada 1.007 penerima manfaat, dan jumlahnya akan ditingkatkan menjadi 3.000 orang dalam waktu dekat.


“Kami berharap tidak ada lagi anak-anak yang kekurangan gizi di Pahae Julu,” ujar D. Hutabarat, tokoh masyarakat yang memimpin doa pembuka acara.


“Kami ingin belajar bagaimana makanan sederhana bisa memberikan gizi tinggi, seperti yang selalu ditekankan Bapak Bupati,” ujarnya.

Pesan Bupati: Gizi Bukan Soal Banyak, Tapi Bernilai

Dalam sambutannya, Bupati JTP menegaskan bahwa keberhasilan program Makanan Bergizi (MBG) tidak diukur dari banyaknya porsi makanan, melainkan dari nilai gizi dan kebersihan pangan yang dikonsumsi.


“Jangan berpikir makanan bergizi itu harus banyak. Yang penting kandungan gizinya,” tegasnya.


“Kalau seseorang kelelahan, cukup dengan telur setengah masak, bukan nasi yang menumpuk. Kuncinya bukan kenyang, tapi sehat,” tambahnya.


Ia juga menegaskan pentingnya menjaga kehigienisan pangan, serta komitmen pemerintah daerah memperluas kerja sama dengan lembaga dan komunitas lokal agar ketahanan pangan di Taput tumbuh dari desa.


Di balik kesederhanaan acara itu, tersimpan semangat besar membangun masa depan Taput yang sehat dimulai dari dapur keluarga di Pahae Julu.


Melalui SPPG, masyarakat kini belajar menanam, mengolah, dan mengonsumsi pangan lokal yang bergizi tinggi dan berdaya saing.


“Pangan dan gizi adalah fondasi masa depan. Kalau masyarakatnya sehat, anak-anaknya cerdas, maka Taput akan maju dengan sendirinya.”ujar Bupati JTP menutup sambutannya


Saat matahari beranjak siang, warga masih bertahan di lokasi peresmian, saling berbagi kisah dan pengalaman.


Di wajah mereka tergambar harapan bahwa lewat makanan sehat dan kerja sama, hidup lebih baik bagi masyarakat Pahae Julu kini bukan lagi harapan, melainkan kenyataan yang mulai tumbuh di tanah mereka sendiri.

 (Bernat L Gaol)

Iklan

iklan