Pandeglang, kompasone.com – Ketersediaan layanan kesehatan dasar di Kabupaten Pandeglang masih jauh dari ideal. Dari total 326 desa, hanya 53 Pusat Kesehatan Pembantu (Pustu) yang saat ini berdiri dan beroperasi. Kekurangan tersebut diakui langsung oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Pandeglang, Samsudin Narjan,Rabu(26-11-2025).
Samsudin menjelaskan bahwa standar pelayanan kesehatan menargetkan setiap desa memiliki satu Pustu, sehingga masyarakat bisa memperoleh layanan dasar tanpa harus menempuh jarak jauh. Namun, realisasi di lapangan masih terkendala persoalan anggaran dan kesiapan lahan.
“Pustu dapat dibangun melalui APBN ataupun APBD, tetapi realisasinya terbatas. Selain itu, pembangunan Pustu membutuhkan lahan minimal 400 meter persegi, dan itu biasanya harus melalui hibah Desa Atau Masyarakat,” ujarnya.
Di tingkat kecamatan, hampir semua wilayah di Pandeglang sudah memiliki Pustu, kecuali Kecamatan Cibitung. Dari 35 kecamatan, hanya kecamatan tersebut yang belum memiliki Pustu sama sekali. Sementara kecamatan lainnya rata-rata hanya memiliki satu hingga dua Pustu, jumlah yang dinilai masih jauh dari kebutuhan.
Saat ini, satu Pustu umumnya dijalankan oleh satu bidan, satu tenaga perawatan, dan dua kader kesehatan dari desa setempat. Dengan jumlah yang terbatas, distribusi layanan kesehatan dasar dinilai belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Samsudin berharap pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih terhadap pemerataan fasilitas kesehatan di Pandeglang.
“Kami berharap pembangunan Pustu di setiap desa dapat segera direalisasikan. Ini penting agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan mudah dijangkau,” tegasnya.
(Ali Hamzah)
