Sumenep, Kompasone.com - Semangat kemandirian pangan dan ekonomi kerakyatan kembali membara di Kabupaten Sumenep. Kali ini, inisiatif positif muncul dari kawasan permukiman, melalui peresmian "Kampung Cabe" di Perumahan Bumi Sumekar Asri (BSA) pada tanggal 5 Oktober. Program ini tidak hanya berhasil memanen hasil positif, tetapi juga menjadi contoh pemanfaatan limbah dan penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bagi ibu-ibu setempat.
Panen perdana yang menakjubkan di Kampung Cabe BSA sebelumnya telah dilaksanakan oleh Wakil Bupati Sumenep, Bapak H. Imam Hasyim. Momentum keberlanjutan program ini ditandai dengan pelaksanaan panen raya kedua yang secara resmi diresmikan oleh Bapak H. Musahwi, Anggota Dewan Komisi III dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).
Program penanaman cabai ini, yang merupakan inisiasi dari H. Musahwi, terbukti memberikan hasil yang menguntungkan bagi kaum ibu di kompleks perumahan. Keunikan program ini terletak pada inovasi pemanfaatan limbah botol minyak goreng sebagai media tanam, sebuah ide cemerlang yang digagas oleh salah seorang warga, Mas Eko.
Mas Eko sendiri dikenal sebagai inisiator dan motor penggerak yang berhasil memotivasi para tetangga untuk mewujudkan ketahanan pangan di lingkungan RT/RW 02/07 Perumahan BSA. Semangat kebersamaan warga ini kemudian dilegalkan melalui pembentukan logo dan nama resmi Kampung Cabe, menandai kiprah usaha kolektif mereka.
Dalam sambutannya, H. Musahwi menyatakan rasa bangga dan memberikan dukungan penuh terhadap usaha mandiri yang dikelola oleh ibu-ibu perumahan. Ia berkomitmen untuk memberikan bantuan berupa peralatan dapur dan produksi guna mengolah hasil panen cabai menjadi berbagai produk yang siap dipasarkan melalui jalur UMKM.
"Ini adalah bentuk kepedulian kami sekaligus upaya memupuk daerah pemilihan agar senantiasa mencapai kesejahteraan dan kesuksesan dalam UMKM, serta menciptakan lapangan kerja Home Industry," tegas H. Musahwi.
Lebih lanjut, dalam pidatonya, legislator yang patut diteladani ini juga menyampaikan arahan-arahan strategis untuk menyukseskan produksi yang dikelola warga. Ia menghimbau agar warga RT 02/07 selalu tekun dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan usaha bersama ini.
Tak berhenti di dukungan peralatan, H. Musahwi juga menawarkan bantuan aset berupa tanah seluas 1500 meter persegi dan 150 meter persegi untuk dikelola sebagai pengembangan usaha RT 02/07.
Menanggapi hal ini, Bapak Mas Eko selaku Ketua Tim Penanaman Cabai Rawit menyampaikan kegembiraannya yang mendalam. "Kami merasa terharu atas dedikasi yang diberikan oleh Bapak H. Musahwi. Selain disokong dengan peralatan produksi, kami juga disediakan lahan. Beliau adalah dewan yang patut kami teladani," ujarnya.
Dukungan positif ini semakin meluas dengan hadirnya dukungan dari sektor permodalan. Kepala BPRS, Bapak H. Fajar, turut menyatakan dukungan penuh terhadap usaha warga BSA RT 02/07 dan siap memfasilitasi permodalan untuk memperluas usaha mikro yang telah dirintis ini. Inisiatif kolektif ini diharapkan dapat menjadi model inspiratif bagi kompleks perumahan lain dalam mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis komunitas.
(R. M Hendra)

