Surabaya, kompasone.com - Universitas Widya Mataram (UWM) melaksanakan kunjungan ke Universitas Dr. Soetomo (Unitomo), Surabaya pada Selasa (30/9). Rombongan yang dipimpin langsung oleh Rektor UWM, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. ini diterima oleh Rektor Unitomo Prof. Dr. Siti Marwiyah, S.H., M.H. beserta para pimpinan universitas. Turut serta dalam kunjungan ini para Wakil Rektor (WR), Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan UWM.
Prof Edy dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas penerimaan yang luar biasa. “Mohon maaf jika kunjungan ini mengganggu aktivitas,” tambahnya.
“Unitomo relatif sama usianya dengan UWM. Saat ini Unitomo telah memiliki 28 program studi (prodi), dan telah membuka beberapa prodi baru. Maka dari itu UWM perlu belajar ke Unitomo, termasuk bagaimana penerimaan mahasiswa baru dan penjaminan mutu,” kata mantan Ketua Forum Rektor Indonesia ini.
Prof Siti pada kesempatan ini menyambut baik kedatangan delegasi UWM. “Terimakasih atas kehadiran seluruh delegasi UWM,” tambahnya.
Acara dilanjutkan dengan diskusi mengenai berbagai hal, termasuk penjaminan mutu, penerimaan mahasiswa baru, serta penelitian dan pengabdian masyarakat.
WR I Unitomo, Dr. Drs. Amirul Mustofa, M.Si. dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa mahasiswa dapat menulis jurnal tanpa membuat tugas akhir dengan ketentuan tertentu. “Apabila mahasiswa mengikuti summer course di luar negeri, maka ketika pulang terdapat penilaian tersendiri,” tambahnya.
WR II Unitomo, Dr. Drs. Sucipto, M.Si. dalam pemaparannya menyebutkan bahwa dosen harus aktif mengurus jabatan fungsional (jafa). “Dosen akan terus didoring untuk mengurus jafa. Bagi dosen baru harus menandatangani pakta integritas bahwa yang bersangkutan akan mengurus jafa tepat waktu,” ungkapnya.
WR III Unitomo, Dr. Ir. Suyanto, M.M. mengemukakan bahwa para pimpinan harus terjun langsung dalam proses penerimaan mahasiswa baru. “Terdapat berbagai beasiswa di Unitomo,” katanya.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unitomo, Prof. Dr. Nur Sayidah, S.E., M.Si., Ak. menyampaikan bahwa saat ini harus berkolaborasi untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “Kolaborasi dapat dilaksanakan dengan mengusung tema yang telah dilaksanakan di suatu daerah kemudian dikaji pelaksanaannya di daerah lain. Saat ini telah ada skema penelitian baru yaitu skema strategis,” tambahnya.
Kepala Badan Penjaminan Mutu Unitomo, Drs. Hadi Sugiyanto, MS. dalam pertemuan ini menyampaikan bahwa Unitomo telah mengadopsi peraturan terbaru dalam pelaksanaan penjaminan mutu. “Saat ini telah ada Pusat Penjaminan Mutu, karena dipersyaratkan. Dokumen penjaminan mutu disimpan di laman universitas dan diproteksi dengan password. Kegiatan-kegiatan seperti seminar dan penerimaan mahasiswa baru, wajib membuat laporan,” tegasnya.
Di penghujung pertemuan, kedua universitas sepakat untuk menindaklanjuti peluang sinergi di berbagai bidang. Prof Edy menegaskan bahwa kerja sama antar perguruan tinggi merupakan kunci untuk menghadapi tantangan pendidikan tinggi di tengah arus globalisasi. “Pertemuan ini membuka peluang terjalinnya kerja sama yang lebih luas, karena kemajuan kedua institusi dapat dicapai melalui kolaborasi,” pungkasnya.
Bhenu
