Surabaya, Kompasone.com — Dalam rangka memperkaya pengetahuan dan keterampilan seni peran di kalangan generasi muda, sejumlah artis kawakan seperti Isdariyanto, R.A Ade Puspa, Ayu Basir Nurdin, dan Willy, berkumpul di Trans Icon Mall hari ini. Mereka adalah alumni dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang memiliki pengalaman luas di dunia akting layar kaca, panggung, dan film.
Acara yang dimulai pada pukul 15.00 WIB ini merupakan workshop akting yang diselenggarakan oleh komunitas AYO AKTING dan AKAS. Dalam sambutannya, para artis menyampaikan apresiasi mereka terhadap komunitas ini, mengingat salah satu penggagas acara, Luddy Saputro M.Sn, adalah rekan sealmumni mereka. "Kami hadir untuk mendukung teman-teman di Surabaya yang memiliki semangat dalam seni peran," ungkap Ayu Basir saat membuka sesi diskusi.
Workshop ini bertujuan untuk menarik perhatian seniman muda di bidang seni peran dan hiburan lainnya seperti tari, menyanyi, dan fashion. Selain itu, juga menjalin kolaborasi dengan komunitas kecil lokal seperti Co_Modeling dan Saya Bertalenta.
"Kita ingin memberikan wadah bagi talenta-talenta muda untuk mengembangkan karya mereka," tambah Willy.
Dalam sesi workshop, para pemateri membagikan ilmu tentang dasar-dasar akting, teknik pengenalan panggung, serta persiapan yang dibutuhkan kepada seorang aktor sebelum tampil. "Kami ingin peserta memahami betapa pentingnya mempersiapkan diri sebelum naik ke panggung," jelas R.A Ade Puspa.
Hamzah Arizal, penggagas AYO AKTING, menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang akting, tetapi juga sebagai pendorong semangat bagi seniman muda.
"Kami ingin melihat generasi mendatang yang berani berkarya dan mengeksplorasi talentanya di dunia seni peran," tuturnya.
Acara ini juga mengundang semua kalangan yang berminat untuk mempelajari dunia seni peran tanpa dipungut biaya. Dengan durasi lima jam, workshop ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta, yang tak henti-hentinya antusias mengikuti setiap sesi.
"Kami menyediakan konsumsi agar peserta dapat lebih nyaman dan fokus belajar," tambah salah satu panitia.
Menurut Oktabella Maryam Ramadhona, pendiri CO Modelling, workshop ini dapat meningkatkan ekspresi dan kepercayaan diri.
"Model perlu belajar seni peran agar dapat menyampaikan emosi secara lebih alami, terutama di sesi pemotretan dan runway," ujarnya saat berbagi pandangan.
Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa pelatihan seni peran akan memperluas kemampuan akting para model untuk menghadapi proyek yang membutuhkan kedalaman ekspresi.
"Kami percaya, dengan pengetahuan ini, para model akan lebih siap dan mampu berinteraksi dengan baik di depan kamera," imbuhnya.
Peserta workshop juga diajak untuk memahami pentingnya storytelling dalam pemotretan. "Model harus mampu menyampaikan cerita melalui ekspresi dan gerakan mereka," jelas Oktabella, menekankan bahwa keterampilan ini sangat berharga dalam dunia modeling yang kompetitif.
Acara ini ditutup dengan harapan bahwa pengalaman dan ilmu yang dibagikan dapat menjadi inspirasi bagi semua peserta untuk terus berkarya dan mengembangkan potensi mereka di bidang seni peran. "Ini baru awal dari perjalanan kita, semoga banyak yang terinspirasi untuk melanjutkan langkah mereka dalam berkesenian," tutup Hamzah Arizal dengan penuh semangat.
>Muh