Surabaya, Kompasoneo.com– Penertiban praktik calo di Samsat Manyar Surabaya menuai beragam tanggapan dari masyarakat dan pihak terkait. Seiring dengan langkah ini, muncul tudingan bahwa pihak Samsat membentuk tim khusus untuk mengkoordinasi para calo, namun banyak Wajib Pajak (WP) yang menganggap isu tersebut tidak berdasar.
Menurut pengamatan tim media, pelayanan di Samsat Manyar berlangsung lancar dan tertib. Para petugas terlihat aktif membantu proses administrasi dan mengarahkan pemohon yang datang. “Saya mengurus ganti plat nomor, dan petugas langsung mengecek berkas saya. Semuanya lengkap dan saya diarahkan untuk pengecekan fisik,” ungkap Ida, seorang warga Mojo Surabaya, saat ditemui di lokasi.
Sholeh, pemilik sepeda motor yang melakukan mutasi dari Surabaya ke Jember, juga memberikan penilaian positif. “Prosesnya tidak terlalu repot. Saya hanya perlu antre di Polda untuk mendapatkan Kartu Induk (KI) dan kemudian menuju Samsat Manyar,” tuturnya. Menurut Sholeh, semua prosedur berjalan sesuai aturan dan tanpa pungutan liar.
Kendati demikian, harus diakui bahwa sebelumnya ia pernah mengalami kesulitan saat melengkapi dokumen. “Saya disarankan untuk mengambil KI ke Polda dan melanjutkan proses di Samsat Manyar. Semua proses pemeriksaan dan pengambilan berkas berlangsung transparan dan tanpa biaya tambahan,” tegas Sholeh.
Chandra Widjaya, seorang pemohon lain, mengaku sempat meragukan transparansi biaya yang dikenakan dalam proses perpanjangan. “Awalnya saya berpikir akan ada biaya tambahan, ternyata hal itu tidak benar. Semua dijelaskan secara detail oleh petugas,” jelasnya. Chandra mengapresiasi pemantauan berkas yang melibatkan KTP pemilik sebagai syarat utama, serta tidak ada biaya tambahan di luar pajak dan BPKB.
Di sisi lain Saud, menegaskan bahwa tuduhan terhadap petugas sangat disayangkan. “Kritikan yang menyebut kami membentuk satgas pelayanan khusus dan mengkoordinasi calo tidak memiliki dasar yang kuat,” ujarnya saat ditemui tim media. Menurutnya, isu tersebut berpotensi diciptakan oleh oknum yang tidak puas dengan penertiban yang dilakukan.
Saud menekankan pentingnya melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi. “Semua tuduhan harus dihadapi dengan bukti. Sebab, tanpa bukti yang sah, tuduhan itu tidak lebih dari sekadar gossip,” terangnya dengan tegas.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai penertiban calo, Saud mengapresiasi upaya yang telah dilakukan pihak Samsat. “Penertiban ini penting untuk mencegah potensi pelanggaran dan memberikan kenyamanan bagi wajib pajak,” ungkap Saud. Ia berharap langkah tersebut bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di Samsat.
Saud menambahkan, “Untuk menutupi status sebagai pengurus, oknum tertentu mungkin mencoba memainkan isu. Namun, penting bagi mereka untuk bisa membuktikan setiap klaim yang diajukan.” Dengan nada santai, ia mengingatkan agar setiap pernyataan yang dikeluarkan disertai dengan data pendukung yang jelas.
Secara keseluruhan, penertiban calo di Samsat Manyar Surabaya menunjukkan usaha untuk meningkatkan pelayanan publik. Namun, masyarakat diimbau untuk tetap kritis dan tidak terburu-buru percaya pada isu yang beredar tanpa bukti yang konkret. Upaya bersama dalam menjaga transparansi dalam pelayanan adalah kunci untuk menciptakan sistem yang lebih baik bagi semua.
Tim