Cirebon, kompasone.com - Bertempat di kantor Desa Jungjang, Kec. Arjawinangun, Cirebon diadakan musyawarah yang berkaitan dengan pasar darurat dan rencana relokasi pasar darurat tersebut. Jumat, 21 Februari 2025.
Keberadaan pasar darurat Desa Jungjang Arjawinangun ini sudah cukup lama lebih dari empat tahun.
Warga penduduk sekitar meminta kembalikan fungsi jalan sebagaimana mestinya bukan untuk pasar darurat dalam kurun waktu kelamaan.
Pasar darurat yang menempati badan/ruas jalan kabupaten ini ada sekitar empat ratus kios.
Radi ketua paguyuban pedagang pasar darurat beserta seluruh pedagang dan elemen masyarakat sekitar meminta pemerintah Desa Jungjang segera melanjutkan pembangunan pasar, setelah pemutusan dengan PT.Bereama [Dumid] karena gagal membangun dari tahun 2021. Dan meminta pemerintah desa jungjang mengamankan uang pedagang yang sudah masuk ke PT.Dumid.
Rumah Warga masyarakat dan kios kios yang keberadaanya di depan tersebut kini sekian lama tertutup oleh adanya pasar darurat.
"Dari sisi kenyamanan sangat menggangu. Akses buat kendaraan roda empatpun gak bisa masuk, seakan akan kami ini terisolasi," pungkas warga.
Pada kesempatan yang sama Kuwu Kasmin menyampaikan keinginannya kepada para pedagang yang ada di pasar darurat ini. Pemerintah Desa Jungjang akan segera membangun kembali Pasar Desa Jungjang Arjawinangun, dengan tahapan perioritas merelokasi pasar darurat yang memakai jalan kabupaten ini ke tempat yang tidak jauh dari Pasar Desa Jungjang.
Dengan relokasi tersebut agar aktifitas warga masyarakat tidak terganggu dan lingkungan juga jadi bersih.
[tohirakmal]