Gunungkidul DIY, Kompasone.com — Tabir gelap pengisian Perangkat Desa, Desa Natah, Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunungkidul D.I. Yogyakarta yang di duga penuh rekayasa tersebut kini sedikit demi sedikit mulai terkuak.
Pengisian Perangkat Desa Formasi Kamituwo yang di selenggarakan pada (27/9/2024) silam yang diduga penuh kegelapan kini menunjukan titik terang, setelah ketua tim penguji Agung Subekti yang juga merupakan Dukuh Blembeman I saat di konfirmasi media (25/10/2024) menceritakan proses tersebut. semakin kuat dugaan adanya rekayasa dalam pembuatan soal ujian, Agung mengatakan saat di konfirmasi,
"Saya selaku ketua tim penguji sudah memerintahkan kepada anggota untuk membuat soal, akan tetapi saya tidak bisa memastikan semua membuat soal,"ungkapnya.
Lebih lanjut Agung menyampaikan, karena saya tidak ikut membuat soal untuk ujian, saya saat itu lebih fokus membuat tata tertib. jadi saya tidak bisa memastikan kalau semua membuat soal.
"Kalau yang mendominasi dalam pembuatan soal itu ya Pak Syu'aib, dilihat dari kemampuanya," ucap Agung.
Soal yang di ujikan ke peserta itu 60-40, enam puluh ujian teori 40 praktek, saat itu sebelum ujian di mulai, komputer yang di pake peserta atas nama Siska mengalami lemot, itu sebelum di mulai, kemudian saya minta ke panitia agar di ganti yang tidak lemot.
Kita berlima, lanjut Agung. sebagai tim penguji sudah di panggil di Irda, semua data sudah ada disana,
"Dan di Irda saya tanda tangan sebagai saksi dari Pak Syu'aib, saya tidak di BAP, kaitanya dengan adanya suap yang tau Pak Syu,aib sendiri,"tandasnya.
Kalau memang terbukti ada yang bermain dalam proses tersebut, kata Agung. terkait sanksi dan sebagainya saya serahkan kepada yang berwenang.
Merujuk apa yang disampaikan ketua tim penguji bahwa Syu'aib Abari dominan dalam membuat soal ujian. Syu'aib Abari sekertaris tim penguji dan juga merupakan Kepala Urusan Pangripta Kalurahan Natah saat di konfirmasi media via whattsap, diduga belum sembuh dari demam dengan media, terlihat berkali-kali di konfirmasi media tidak pernah membalas, padahal media hanya konfirmasi terkait seputaran pembuatan soal ujian dan dugaan adanya suap didalamnya, namun Syu'aib Abari diduga masih demam dengan media, ada apa dengan Syu'aib?
Hal yang sama juga dialami oleh Lurah Kalurahan Natah, Wahyudi. saat di konfirmasi media berkali-kali terkait proses tersebut Wahyudi pilih diam tak berkata-kata, ada apa dengan Lurah Kalurahan Natah? benarkah dugaan adanya suap dalam proses pengisian Perangkat Desa benar adanya?.
Jika benar adanya dugaan suap dalam pengisian Perangkat Desa, Desa Natah Kecamatan Nglipar, ini menjadi Presiden buruk. seyogyanya proses tersebut sesuai aturan hukum tanpa adanya permainan sehingga menghasilkan sosok yang berkwalitas.
Sudah sewajarnya proses ini menjadi perhatian kita bersama, maka publik menunggu kisah "Badharing Pengisian Kalurahan Natah".
( Mbah Pri )